"Yang pasti kami telah menyerahkan dokumenlah," kata Yabes lewat telepon, Kamis (21/2/2019).
Meski mengaku telah menyerahkan dokumen, Yabes belum bersedia menjelaskan berapa persen saham klub berjuluk Serdadu Tridatu yang dilepas nantinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Inarno Djajadi, menuturkan Bali United telah mendaftarkan dokumen sejak pekan lalu. Inarno menyebut selama ini belum ada klub sepakbola tanah air yang mencari pendanaan di pasar modal.
Sebenarnya wacana IPO klub sepakbola tanah air bukan isu yang baru. Persija Jakarta dan Persib Bandung sudah mewacanakan menjadi perusahaan publik lebih dahulu.
"Karena belum terbiasa saja. Sepakbola kok go public," tutur Inarno seperti dikutip CNBC Indonesia (grup detikSport) di kantornya, Senin (18/2).
Baca juga: CEO Bali United Bantah Terlibat Match Fixing |
Inarno menilai rencana Bali United untuk melantai ke bursa efek dinilai sebagai lompatan yang bagus mengikuti tren klub sepakbola dunia yang bermarkas di Old Trafford Machester United. Apalagi klub sepakbola yang bermarkas di Gianyar, Bali itu sudah memiliki basis fans yang luas.
"Tapi, itu kan bagus, kami juga melihat seperti di luar juga, Manchester United sudah public company, fans-fansinya bisa ikut berpartisipasi di situ," dia menjelaskan.











































