Stadion Andi Mattalata yang selama ini dijadikan kandang oleh PSSM belum memenuhi standar. Jangankan untuk pertandingan internasional, untuk duel di Liga 1 saja stadion itu masih kurang dalam aspek penerangan.
Alhasil, saat melakoni pertandingan Piala AFC 2019, PSM harus mengungsi ke Stadion Pakansari Bogor. PSM pun tak bisa mendapatkan dukungan penuh dari suporternya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CEO PSM, Munafri Arrifudin, sedang mendorong timnya bekerja sama dengan pemerintah daerah agar bisa memiliki kandang tetap yang memenuhi standar. Dengan punya stadion sendiri, dia menyakini PSM bakal lebih kuat.
"Stadion di Makassar mungkin kalau direnovasi biayanya lebih mahal daripada bangun baru. Seharusnya di Makassar minimal punya stadion representatif karena animo masyarakat begitu tinggi," ujar Munafri.
"Sehingga kami mengharapkan atensi baik dari kami sendiri, pemilik PSM kami juga berharap ada kolaborasi dengan pemerintah untuk membangun stadion yang lebih representatif. Karena saat kami ikut di event skala internasional ini, bukan hanya tim yang terangkat, tapi daerah juga terpromosikan dengan baik," katanya.
Makassar sebenarnya memiliki beberapa stadion. Selain Andi Matallata, ada juga Stadion Barombong. Tapi keduanya bermasalah.
"Kalau Barombong saya belum tahu detailnya kayak gimana, apa bisa dipakai atau harus ada pembenahaan. Karena yang kami tahu belum ada lampu, lapangan belum normal,"
"Stadion Andi Mattalata juga masih bermasalah tentang kepemilikannya. Karena kami belum tahu siapa pemiliknya, apakah pemprov atau yayasan. Kami punya rencana merenovasi stadion itu jika semua jelas," katanya. (ads/din)