Soal Kean yang Dilecehkan, Bonucci-Chiellini Beda Pandangan

Soal Kean yang Dilecehkan, Bonucci-Chiellini Beda Pandangan

Putra Rusdi Kurniawan - Sepakbola
Rabu, 03 Apr 2019 18:27 WIB
Moise Kean usai merayakan gol ke gawang Cagliari (Enrico Locci/Getty Images)
Cagliari - Moise Kean jadi korban pelecehan rasial saat Juventus menghadapi Cagliari. Dua bek Si Nyonya Tua, Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini, punya tanggapan berbeda.

Kean mendapat serangan rasialisme saat Juve tandang ke markas Cagliari di Sardegna Arena, Rabu (3/4/2019) dinihari WIB. Pada laga yang dimenangi Bianconeri 2-0 ini, penyerang 19 tersebut mencetak gol kedua.

Usai mencetak gol, ia berusaha membalas perlakuan itu dengan selebrasi di depan tribune ultras Cagliari. Penyerang keturunan Pantai Gading ini merentang tangannya sambil berdiam diri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tindakan Kean tersebut memancing amarah para pendukung tuan rumah. Hal ini membuat Bonucci sedikit tak senang dengan ulah Kean tersebut. Ia berpendapat Kean seharusnya tak memprovokasi lawan dan lebih baik merayakan gol bersama rekan-rekan setimnya.




"Kean tahu bahwa ketika dia mencetak gol, dia harus fokus merayakan bersama rekan satu timnya. Dia tahu dia bisa melakukan hal lainnya," kata Bonucci kepada Sky Sport Italia.

Namun pendapat berbeda justru diungkapkap oleh Chellini. Rekan duet Bonucci di jantung pertahanan Juventus ini mengatakan Kean berhak melakukan selebrasi tersebut.

"Satu-satunya yang ingin saya katakan adalah Moise itu aset sepakbola Italia. Dia adalah anak emas yang melakukan sebaik mungkin yang dia bisa, jadi dia tidak boleh dikecam untuk apa yang tidak dia lakukan," timpal Chiellini.

"Saya telah melihat tayangan ulang karena saat berada di lapangan, Anda bahkan tidak menyadari apa yang terjadi dan dia tidak melakukan apa pun," lanjutnya.

Bek 34 tahun ini kemudian berharap semua pihak bisa menjaga Kean. Pasalnya penyerang Vercelli ini adalah aset bagi timnas Italia.

"Setelah hari ini, kita harus memikirkan Moise seperti yang kita lakukan kepada Zaniolo, Chiesa dan Barella, sebagai figur yang baik bagi sepakbola Italia, karena dia pantas mendapatkannya,."

"Satu-satunya kesalahannya malam ini adalah diving, yang tentu saja tidak akan dilakukannya lagi. Dia di sini untuk belajar, dia masih 18 tahun, tapi dia anak yang sangat baik dan dia tidak pantas dihina seperti itu," demikian dia.

Kean kini memang tengah dalam performa terbaik, lewat torehan enam gol dalam enam laga terakhirnya di semua ajang, bersama Juventus dan timnas Italia.






(mrp/ran)

Hide Ads