Seorang pejabat kehakiman Prancis yang jadi sumber AFP, sebagaimana dilansir BBC, menyebutkan bahwa kasus ini fokus ke kejuaraan di London pada 2017 dan Doha pada 2019 ini. Khelaifi sudah diselidiki sejak Maret lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembayaran itu diduga dilakukan oleh Oryx Qatar Sports Invetsment, firma yang dimiliki oleh Nasser dan saudaranya Khalid, ke firma milik anak Diack. Diack yang menjadi ketua IAAF pada 1999-2015 itu sudah didakwa atas korupsi pada Maret lalu terkait kasus ini, sementara perintah penahanan sudah dikeluarkan untuk sang anak, Papa Massata Diack.
Baca juga: Kylian Mbappe Beri Sinyal Tinggalkan PSG? |
Dari dokumen-dokumen yang ada, dana itu dikirim pada tahun 2011 beberapa hari sebelum pemungutan suara untuk tuan rumah Kejuaraan Dunia 2017. Doha kalah dari London, tapi kemudian diberikan jatah untuk jadi tuan rumah edisi 2019.
Al Khelaifi lewat pengacaranya membantah dakwaan ini.
"Nasser Al Khelaifi bukanlah pemilik saham ataupun direktur Oryx pada 2011. Dia tidak mencampuri baik secara langsung atau tidak langsung pencalonan Doha," ungkap salah seorang pengacaranya.
Baca juga: PSG Tegaskan Mbappe Bakal Bertahan |