Dibawa Maurizio Sarri dari Napoli, Jorginho tak tergantikan di Chelsea. Dia bermain sebanyak 54 kali dengan sumbangan sebanyak dua gol di semua ajang.
Chelsea sempat tampil naik-turun di musim lalu. Pilihan pemain Sarri pun digugat, Jorginho dinilai tak layak mengisi pos di depan para pemain belakang Si Biru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan raihan itu, Jorginho menilai bahwa musimnya tak gagal di Chelsea. Apalagi, Chelsea juga finis ketiga di Liga Inggris.
"Mungkin datangnya kritik karena budaya sepakbola di Inggris. Orang-orang tak terbiasa melihat pemain seperti saya di depan pemain belakang. Saya lebih membaca permainan dan lebih sedikit memberi kontribusi secara fisik. Untuk fans, itu sangat berbeda lalu mereka menyalahkan saya saat hasil akhirnya tak sesuai harapan," kata Jorginho di Football Italia.
"Tapi pada akhirnya saya membuktikan bahwa mereka salah menilai saya, Di Premier League, intensitasnya jauh lebih tinggi dan tim tak takut menyerang. Itulah mengapa saya harus lebih banyak bertahan dibandingkan di Italia. Laga lebih terbuka. Di Serie A, mentalitas seperti ini yang tak ada, beberapa tim sudah kalah dan tak pernah percaya kemenangan."
"Ini alasan mengapa tim Italia menemui kesulitan di Liga Champions. Sejauh pengamatan saya, saya bekerja dengan para pemain pada level tertentu, yang membiarkan saya berkembang," dia menambahkan.
(cas/cas)