Pada laga yang dihelat di Vodafone Park, Istanbul, Kamis (15/8/2019) malam WIB, Liverpool sempat tertinggal dulu di babak pertama usai Chelsea mencetak gol lewat Olivier Giroud pada menit ke-36.
Babak kedua berjalan empat menit, Liverpool menyamakan skor lewat Sadio Mane. Skor imbang 1-1 selama 90 menit memaksa laga lanjut ke extra time 2x15 menit. Liverpool sempat memimpin 2-1 pada menit ke-95 lewat gol kedua Mane.
Chelsea lantas menyamakan skor pada menit ke-105 lewat penalti Jorginho menyusul pelanggaran Adrian San Miguel kepada Tammy Abraham. Tak ada gol lagi dan laga harus dituntaskan dengan adu penalti.
Pada babak tos-tosan ini, Liverpool tampil sebagai pemenang setelah Adrian mengadang sepakan eksekutor kelima Chelsea, Abraham, dengan kakinya. Seketika para pemain Liverpool langsung menghampiri Adrian untuk merayakan kemenangan.
Bagi Liverpool, ini adalah trofi Piala Super Eropa keempatnya sekaligus mengulang cerita indah di Istanbul 14 tahun lalu saat mereka jadi juara Liga Champions kelima kalinya. Ceritanya pun mirip-mirip, tertinggal duluan di babak pertama, bangkit di babak kedua, dan kemudian menang adu penalti.
Saat itu Liverpool tertinggal 0-3 dari AC Milan usai dua gol Hernan Crespo meneruskan gol cepat Paolo Maldini. Di babak kedua, Liverpool cuma butuh waktu kurang dari 10 menit untuk menyamakan skor 3-3 lewat Steven Gerrard, Vladimir Smicer, dan Xabi Alonso.
Berimbang 3-3 selama 120 menit, Liverpool lantas menang adu penalti dengan skor 3-2. Penentu kemenangan? Prosesnya sama seperti malam ini, Jerzy Dudek kala itu menepis tendangan Andriy Shevchenko sebagai eksekutor kelima Milan.
Istanbul lagi-lagi menghadirkan cerita indah untuk Liverpool. Kebetulan final Liga Champions musim ini akan dihelat di Attaturk Stadium, stadion tempat Liverpool mengalahkan Milan. Bisakah Si Merah melaju ke sana lagi? Kita tunggu saja.
(mrp/ran)