Chelsea kalah dari Liverpool di ajang Piala Super Eropa 2019, Kamis (15/8/2019). The Blues kalah lewat adu penalti 5-4 setelah kedua tim bermain imbang 2-2 hingga 120 menit pertandingan.
Abraham menjadi satu-satunya eksekutor Chelsea yang gagal mencetak gol di babak tos-tosan. Tendangannya diblok kiper Liverpool, Adrian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Organisasi Kick It Out, yang aktif berkampanye melawan tindakan rasisme dalam sepakbola, melaporkan jika Abraham menjadi korban serangan rasis di media sosial usai partai menghadapi Liverpool. Serangan rasis terhadap Abraham di sosial media meliputi kata-kata kasar yang merujuk kepada ras dan warna kulitnya.
Pihak klub Chelsea melalui juru bicaranya menyayangkan peristiwa yang menimpa pemain asal Inggris tersebut. The Blues dikatakan bakal mengambil tindakan tegas bagi para pelaku yang melakukan aksi diskriminasi kepada Abraham.
Baca juga: Tegakkan Kepalamu, Tammy Abraham! |
"Chelsea FC menemukan semua bentuk perilaku diskriminatif yang tidak dapat diterima. Tidak ada tempat di klub ini dan di mana pun bagi para pemegang tiket musiman Chelsea atau anggota yang terbukti terlibat dalam perilaku seperti itu, kami akan mengambil tindakan sekuat mungkin melawan mereka." Begitu pesan yang disampaikan dari pihak Stamford Bridge.
Tidak hanya dari klub, beberapa rekan seprofesi Abraham juga memberikan dukungan moril kepadanya. Dua pemain Manchester United Marcus Rashford dan Jesse Lingard menyampaikan rasa simpatik kepada penyerang Chelsea itu via media sosial Twitter.
"Tetap tegakkan kepalamu @tammyabraham kita semua telah menyimpannya, itulah sepakbola. Kita harus mengapresiasi bakat muda Inggris ini bukannya hal itu ... ' ujar Rashord di akun @MarcusRashford
Sementara itu Lingard memposting foto dirinya bersama Abraham saat tengah berlatih dengan Timnas Inggris, disertai kalimat dukungan kepadanya.
"Tetap teguh kawan, tetap kuat dan tetap membanggakan," cuitnya melalui akun @JesseLingard
Rasialisme masih menjadi satu masalah besar di persepakbolaan Inggris. Berdasarkan data Kick It Out dari 159 laporan diskriminasi terkait sepakbola di semua level persepakbolaan Inggris di media sosial pada musim 2018/19. Sebanyak 62 persen di antaranya tindakan rasisme.
(cas/yna)