Sejak menduduki kursi manajer pada 2014/15, manajer asal Argentina itu berhasil mengatrol performa Tottenham. Setelah hanya finis kelima Liga Inggris di musim pertama Pochettino, tim London Utara itu selalu finis empat besar, bahkan sekali runner-up pada 2016/17.
Pada musim lalu, Tottenham menyudahi finis keempat, posisi terendah dalam empat musim tapi berhasil melangkah ke final Liga Champions pertama dalam sejarah klub. Tottenham mencapainya tanpa merekrut satu pemain baru di dua jendela transfer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, laju apik Tottenham di bawah Pochettino belum juga mampu menghasilkan trofi juara. Pochettino bertekad memimpin the Lilywhites meraih trofi juara di musim musim kelimanya.
"Tentu saja, hal itu selalu menjadi prioritas saya [memenangi trofi juara], tapi prioritas besarnya adalah membantu klub," manajer Tottenham itu mengungkapkan kepada Sky Sports. "Prioritas saya untuk menang, untuk memenangi banyak pertandingan, dan trofi."
"Saya pikir beberapa hari lalu seseorang menanyakan target saya di musim ini. Target pribadi saya adalah memenangi sebuah trofi, tapi hal itu bukan berarti bahwa memenangi sebuah trofi adalah kewajiban, atau sebuah musim akan dianggap tidak sukses kalau kami tidak memenangi sebuah trofi."
"Tapi secara pribadi, kalau pada akhirnya kami tidak memenangi sebuah trofi, bagi saya itu tidak akan menjadi sebuah musim yang tidak sukses. Namun, hal itu bukan berarti klub tidak sukses. Itu hanya untuk diri sendiri, bukan klub," lugas Pochettino.
Terakhir kali Tottenham meraih trofi juara saat memenangi Piala Liga Inggris 2007/08, ketika dilatih Juande Ramos.
(rin/yna)