Setelah gabung City dari Hamburg pada 2008, Kompany akhirnya memutuskan pergi dari City akhir musim lalu seiring kontraknya yang habis. berhasil mempersembahkan 4 trofi Liga Inggris, 2 Piala FA, serta 4 Piala Liga Inggris dalam kurun waktu 11 tahun.
Kompany lantas pulang kampung dan melanjutkan kariernya bersama Anderlecht dengan status sebagai pemain merangkap pelatih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengingat Pep mampu meraih kesuksesan dengan tiki-takanya, Anderlecht mengharapkan Kompany untuk menerapkannya di klub yang bermarkas di Lotto Park tersebut.
Namun kenyataan berbeda jauh dari harapan. Kompany belum menunjukkan kepiawaiannya sebagai pelatih seperti saat dia masih jadi pemain. Dari empat pertandingan liga yang sudah dijalani, Anderlecht hanya mampu meraih dua poin dan belum pernah menang sama sekali.
Padahal sepanjang empat laga tersebut, Kompany ikut turun berlaga di lapangan tapi belum mampu mendongkrak permainan Anderlecht.
Visi permainan ala Kompany pun mendapat kritikan dari mantan pemain Anderlecht, Marc Degryse. Ia menyebut mantan pemain Manchester City itu terlalu pakem mengikuti gaya Guardiola.
Selain itu, Degryse juga mengkritik kesibukan Kompany yang masih aktif bermain di timnas Belgia. Menurutnya, sebagai juru taktik Anderlecht ia harus meluangkan waktu untuk mempersiapkan strategi bersama tim.
"Kompany hanyalah manusia, tetapi saya rasa ia menganggap dirinya seperti dewa. Pada jeda internasional seorang pelatih normalnya punya waktu latihan intensif selama dua minggu, tetap Kompany malah cuti untuk persiapan timnas Belgia melawan San Marino dan Skotlandia," ujar Degreyse dikutip dari Daily Mail.
Anderlecht menjalani start terburuk mereka dalam kurun 21 tahun terakhir dan Kompany akhirnya dibebastugaskan sebagai pelatih. Kompany akan full jadi pemain dan asisten pelatih Simon Davies akan mengambil alih tugas Kompany sebagai pelatih.
Laga debut Davies terbilang berat karena harus menghadapi juara bertahan Genk, Jumat (23/8/2019) besok.
(mrp/nds)