Sanksi Mengancam Usai Rusuh di GBK, Sekjen PSSI: Terima Segala Keputusan FIFA

Sanksi Mengancam Usai Rusuh di GBK, Sekjen PSSI: Terima Segala Keputusan FIFA

Bayu Baskoro Febianto - Sepakbola
Jumat, 06 Sep 2019 13:14 WIB
Suporter rusuh saat Timnas Indonesia menghadapi Malaysia di SUGBK. (Agung Pambudhy/detikSport)
Jakarta - Kerusuhan suporter terjadi saat Timnas Indonesia menjamu Malaysia pada Kualifikasi Piala Dunia 2022. PSSI tunduk terhadap aturan FIFA dan tak akan mengelak andai ada sanksi.

Suporter Timnas Indonesia terlibat aksi kerusuhan dengan fans Malaysia di laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/9/2019). Saat itu, Skuat Garuda takluk 2-3 dari Harimau Malaya.

Laga sempat dihentikan di pertengahan babak kedua, usai segelintir oknum fans Indonesia keluar dari tribun dan mencoba untuk merangsek ke arah suporter Malaysia. Petugas kepolisian dan pengamanan lapangan pun bertindak untuk mengamankan para penggemar tersebut dari lokasi kejadian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menjelang pertandingan dilangsungkan, beberapa fans Indonesia juga kedapatan menyerang pendukung Malaysia di luar stadion. Oknum suporter itu melayangkan berbagai benda ke arah penyokong Negeri Jiran, hingga harus dikawal ketat oleh aparat untuk masuk ke dalam SUGBK.

Ulah fans tersebut membuat Indonesia terancam mendapatkan sanksi dari FIFA. Apalagi, kejadian tersebut terjadi di laga resmi yang masuk dalam kalender tahunan badan sepakbola tertinggi dunia itu.

Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria, dalam sesi jumpa media yang diselenggarakan di Senayan, Jakarta, pada Jumat (6/9), mengatakan PSSI akan selalu tunduk dengan aturan FIFA perihal sanksi atau hukuman yang akan diberikan.

"Dalam penyelenggaraan pertandingan kali ini, sudah ada aturan internasional yang dibuat oleh FIFA. PSSI akan tunduk dan menerima segala keputusan tersebut," ujar Tisha.

Ia juga menambahkan bila kejadian kali ini harus menjadi pembelajaran bagi para fans Indonesia. Ratu Tisha juga mengingatkan para supporter untuk mengutamakan fair play selama pertandingan.

"Kita harus fair play, mau menerima kekalahan dan menghormati yang menang. Pun bila kita salah dan mendapat sanksi, ya kita harus mengakui jika kejadian tersebut adalah salah," dia menambahkan.





(pur/fem)

Hide Ads