Blue Girl Tewas Bakar Diri, FIFA Desak Iran Izinkan Wanita ke Stadion

Blue Girl Tewas Bakar Diri, FIFA Desak Iran Izinkan Wanita ke Stadion

Yanu Arifin - Sepakbola
Rabu, 11 Sep 2019 12:55 WIB
Suporter sepakbola Iran. (Dok. Foto: Khaled DESOUKI / AFP)
Zurich - Seorang wanita di Iran, yang dikenal Blue Girl, tewas bakar diri karena takut dipenjara usai ketahuan nonton sepakbola di stadion. FIFA pun mengecam Iran.

Pada Senin (9/9), Sahar Khodayari, 29 tahun, meninggal dunia usai sepekan sebelumnya membakar dirinya sendiri. Aksi nahas itu ia lakukan, karena takut dipenjara usai ketahuna menonton sepakbola di stadion.

Iran memang melarang wanita menyaksikan pertandingan olahraga pria di stadion sejak 1979. Alasannya, para wanita dinilai akan menyaksikan aurat pria.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khodayari sendiri sempat ketahuan masuk stadion pada Maret. Sambil menunggu persidangannya, wanita yang menyamar menjadi pria ketika masuk stadion itu kabarnya mendengar hukuman penjara menantinya, sehingga ketakutan dan akhirnya membakar dirinya.

Khodayari menderita 90 persen luka bakar dan akhirnya meninggal dunia di rumah sakit Teheran.




Insiden itu membuat gempar dunia internasional. Banyak yang mengecam Iran, termasuk FIFA, agar bisa memberi kebebasan pada wanita menonton sepakbola di stadion.

Dilansir Reuters, FIFA langsung mengirim surat kepada Federasi Sepakbola Iran terkait masalah ini. Dalam surat itu, Presiden FIFA Gianni Infantino meminta Iran segera meluruhkan larangannya yang mengekang kebebasan berekspresi.

"Sementara kami menyadari tantangan dan kepekaan budaya, kami hanya harus terus membuat kemajuan di sini, tidak hanya karena kami berutang kepada wanita di seluruh dunia, tetapi juga karena kami punya tanggung jawab untuk melakukannya, di bawah prinsip-prinsip paling dasar yang diatur dalam Statuta FIFA," tulis Infantino dalam suratnya kepada Presiden FFIRI Mehdi Taj, Selasa (10/9) waktu setempat.

"Saya akan sangat berterima kasih jika Anda bisa memberi tahu FIFA, mengenai langkah-langkah konkrit yang akan diambil FFIRI dan otoritas negara Iran untuk memastikan semua orang Iran dan perempuan asing yang ingin melakukannya diizinkan membeli tiket dan menghadiri pertandingan," tulis FIFA.

Iran sempat meluruhkan aturannya itu pada tahun lalu, namun hanya bersifat sementara. Kini, tewasnya Khodayari membuat Iran menjadi sorotan lagi.


(yna/mrp)

Hide Ads