Sebelumnya diberitakan penyerang Inter, Romelu Lukaku, menjadi sasaran hujatan rasisme dari suporter Cagliari saat kedua tim bertemu di pekan kedua Serie A, Minggu (1/9). Lukaku mendapat cacian bernada rasisme saat hendak menendang penalti.
Setelah jeda internasional usai, Inter akan kembali bertanding di Serie A pada Minggu (15/9), dengan menjamu Udinese. Kubu Nerazzurri berharap kejadian memalukan tersebut tak terulang lagi. Zhang pun menegaskan bahwa klubnya selalu berjuang melawan rasisme.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam DNA klub kami, selalu ada perjuangan melawan kekerasan, rasisme, dan segala bentuk diskriminasi lainnya," ujar Zhang kepada Associated Press, seperti dikutip Football Italia.
"Inter didirikan atas dasar inklusivitas dan internasionalitas. Kami selalu terbuka terhadap semua orang dari berbagai kultur, bangsa, dan warna kulit. Karakteristik inilah yang menjadi DNA Nerazzurri dan akan selalu begitu," sambungnya.
Zhang menyebut dirinya akan berbicara dengan Lukaku sepulangnya sang pemain dari tugas negaranya bersama Belgia.
"Memang, dalam hal rasisme, sepakbola harus mendidik orang-orang di seluruh dunia. Saya akan berbicara dengan Lukaku saat dia kembali dari timnas," ujar Zhang.
"Saya harap insiden rasisme akan perlahan hilang, baik di Italia maupun di belahan dunia lainnya. Sepakbola harusnya menyenangkan, dan tak ada tempat untuk rasisme" tutup Zhang.
(din/yna)