Liverpool sudah sejak 2015 disokong New Balance dalam penyediaan apparel. Kontrak bernilai 45 juta paun itu akan habis musim panas 2020 dan Liverpool rencananya bakal mencari pabrikan lain.
Sebab, Liverpool merasa perlu mendapat kontrak yang lebih besar mengingat para pesaing seperti Manchester United, Manchester City, Chelsea, dan Arsenal, berada di atas mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Liverpool yang tergiur dengan tawaran itu akhirnya menerima. Kabar terbaru dari Telegraph dan The Athletic, keduanya selangkah lagi menyepakati kerjasama mulai musim 2020/2021.
Tapi, New Balance rupanya enggan menyerah. Sebab pabrikan yang berbasis di Boston itu punya klausul dalam kontraknya, yakni bisa mengajukan tawaran yang sama dengan Nike dan mereka sudah melakukannya.
Sayangnya, Liverpool menolak tawaran itu dan melihat Nike punya peluang lebih besar untuk membawa nama klub lebih mendunia. Apalagi klub secara prestasi sudah meningkat sejak ditangani Juergen Klopp sedari Oktober 2015.
Maka dari itu, New Balance mengajukan tuntutan pengadilan di London karena mengganggap Liverpool sudah melanggar perjanjian.
"Kami bisa pastikan bahwa penyokong perlengkapan tim, New Balance, sudah mengajukan tuntutan hukum kepada klub," demikian pernyataan juru bicara klub kepada Sky Sports.
"Kami tidak akan berkomentar apapun lagi selama proses hukum berlangsung."
(mrp/nds)