Pochettino: Musim Pertamaku di Spurs Lebih Sulit

Pochettino: Musim Pertamaku di Spurs Lebih Sulit

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Jumat, 27 Sep 2019 01:50 WIB
Mauricio Pochettino tengah disorot usai penampilan buruk Tottenham di awal musim ini (REUTERS/David Klein)
London - Mauricio Pochettino yakin bisa membangkitkan Tottenham Hotspur sesegera mungkin. Sebab, Pochettino pernah menghadapi musim yang lebih sulit ketimbang ini.

Pochettino kini tengah dalam sorotan menyusul penampilan buruk Spurs dalam beberapa pertandingan terakhir. Di Liga Inggris, Spurs sudah menelan dua kekalahan dan dua hasil.

Di Liga Champions, Spurs juga cuma mengawali musim dengan hasil imbang. Puncaknya adalah ketika Spurs disingkirkan Colchester lewat adu penalti pad babak ketiga Piala Liga Inggris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih menyakitkan lagi adalah Spurs seperti sulit mempertahankan keunggulan, yakni kala kalah dari Leicester City dan diimbangi Olympiakos. Wajar jika masa depan Pochettino mulai dispekulasikan.







Meski demikian, Pochettino tak mau ambil pusing karena dia pernah merasakan situasi yang lebih sulit ketimbang ini. Periode itu adalah tahun pertamanya melatih Spurs setelah meninggalkan Southampton pada 2014.

Pochettino sebagai manajer muda potensial kala itu punya tugas berat membawa Spurs ke persaingan papan atas. Di musim pertamanya, Spurs memang berhasil melaju ke final Piala Liga Inggris sebelum dikalahkan Chelsea.

Di Premier League, Spurs kala itu cuma finis kelima dan gagal ke Liga Champions, sebelum pecah telur di musim berikutnya dan bertahan hingga 2019/2020 ini.







"Ini bukan periode tersulitku. Yang paling sulit adalah musim pertama saya dan saya sempat menjalani periode sulit di berbagai musim berbeda," ujar Pochettino seperti dikutip Sportskeeda.

"Saya mencoba santai, saya lebh santai menghadapi situasi sulit atau tidak menyenangkan seperti ini. Anda hanya butuh satu hasil bagus," sambungnya.

"Kami pantas menang saat menghadapi Leicester. Hanya butuh tiga poin lagi dan kami ada di posisi ketiga klasemen. Kita bicara soal musim dan performa fantastis. Orang-orang bakal berakata 'Wow - pemainnya berkualitas dan mereka punya manajer serta staf pelatih luar biasa. Kami tampil sebaik mungkin untuk bisa menang."

"Perbedaannya begitu tipis satu dengan lainnya dan terkadang Anda tidak beruntun dalam sepakbola."





(mrp/yna)

Hide Ads