Klopp adalah manajer/pelatih yang punya rekor bagus saat menghadapi Guardiola, baik itu saat masih melatih Borussia Dortmund maupun kini Liverpool.
Dari 17 kali pertemuan, Klopp meraih delapan kemenangan dan tujuh kekalahan. Sisanya berakhir imbang. Setelah Klopp, ada juga Ronald Koeman yang satu kali mengalahkan Guardiola dan dua kali menahan imbang saat masih menangani Everton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, kryptonite Guardiola bukan cuma Klopp atau Koeman. Sejak musim lalu, bertambah satu lagi manajer yang sulit dikalahkan Guardiola, dia adalah Nuno Espirito Santo yang menangani Wolves.
Dari empat kali pertemuan dengan Guardiola, Nuno memang cuma menang sekali, kalah dua kali, dan seri sekali. Namun dengan prosentase 25 persen kemenangan, Nuno termasuk manajer yang menyulitkan untuk Guardiola.
Hal itu dibuktikan ketika Wolves secara mengejutkan menang 2-0 di Etihad Stadium, Minggu (6/10/2019) malam WIB tadi. Meski dominan, City tidak bisa mencetak gol dan Wolves bahkan dua kali menghukum di sepuluh menit akhir laga lewat Adama Traore.
City kalah 0-2 dan tertinggal delapan poin dari Liverpool di puncak klasemen Premier League.
"Saya sangat, sangat bangga, performa luar biasa dari tim ini. Kerja para pemain begitu luar biasa, mereka berlari ke sana ke mari," ujar Nuno di Sportskeeda.
Baca juga: City Ogah Lihat Klasemen |
"Sangat sulit menghadapi City, mereka sangat bagus, mereka mengoper bola begitu cepat, perlu berlari dengan kecepatan penuh. Para pemain bekerja sangat keras," sambungnya.
"Saya bahagia dan saya puas karena seperti inilah kami bermain. Semua laga yang dijalani, kami selalu bermain dengan taktik kami. Terkadang kami tampil lebih baik ketimbang lawan, tapi motivasi kami selalu untuk bersaing dan mempersiapkan diri untuuk pertandingan."
"Kini kami harus bisa mempertahankan performa ini, inilah bagian tersulit dalam sepakbola," demikian dia.
(mrp/cas)