The Reds menikmati start gemilang setelah memenangi delapan pertandingan untuk memuncaki klasemen sementara Liga Inggris dengan perolehan 24 poin. Liverpool meninggalkan rival berat sekaligus juara bertahan Manchester City dengan keunggulan delapan poin di posisi kedua.
Situasi itu terjadi setelah Liverpool secara dramatis mengalahkan Leicester City 2-1, berkat gol penalti James Milner di penghujung injury time. Di sisi lain, City justru secara mengejutkan ditekuk Wolverhampton 0-2 di kandang sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Liverpool Cuekin Keunggulan dari Man City |
Rekor tidak terkalahkan atau invincible diciptakan Arsenal di akhir musim 2003/04, yang sampai sekarang belum bisa diulangi tim manapun. Liverpool sendiri nyaris mewujudkannya setelah hanya menderita sekali kekalahan di musim lalu. Meski begitu, menjadi invicible banyak diyakini terlalu sulit dilakukan di masa sekarang karena liga yang semakin kompetitif.
"Liverpool tidak akan tidak terkalahkan, tidak mungkin," tulis mantan pemain Arsenal Paul Merson dalam kolomnya di Sky Sports. "Apa yang sedang Liverpool lakukan, memenangi semua pertandingan itu, memang tidak masuk akal."
[Gambas:Opta]
Lanjut ke halaman berikutnya
Liverpool Berjarak Satu Kemenangan dari Rekor City
Foto: Laurence Griffiths/Getty Images
|
"Ketika Anda memenangi titel-titel liga, semua orang melupakan apa yang terjadi di Oktober atau November. Semua orang hanya memikirkan tentang apa yang terjadi pada April atau Mei, tapi penalti itu bisa jadi sangat penting dalam konteks persaingan gelar juara."
Liverpool tinggal mengoleksi satu kemenangan untuk menyamai rekor kemenangan beruntun yang sempat diciptakan City [18] pada 2017, atau dua kemenangan guna menciptakan rekor baru. Setelah jeda internasional, pasukan Juergen Klopp itu akan menyambangi Manchester United di Old Trafford (20/10) dan menjamu Tottenham Hotspur di Anfield (27/10).
"Saat jadwal muncul, mereka adalah laga-laga tersulit Liverpool. Sekarang mereka adalah dua pertandingan termudah di atas kertas. Bagaimanapun, Anda tahulah Manchester United. Ini akan menjadi sebuah final bagi mereka, mereka tidak bisa main jelek lagi," simpul Merson.
Halaman 2 dari 2