Liverpool empat tahun lalu dalam kondisi terpuruk. Memasuki tahun keempat kepelatihan Brendan Rodgers, Liverpool tidak membaik kondisinya dan mereka malah tertahan di papan tengah klasemen.
Sejam setelah hasil imbang 1-1 kontra Everton di Derby Merseyside 4 Oktober, Rodgers kehilangan pekerjaannya. Sederet nama langsung muncul sebagai calon pengganti Rodgers.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria itu Juergen Klopp namanya. Telepon itu seketika mengubah rencana istirahat melatih semusimnya setelah menjalani delapan tahun yang intens bersama Borussia Dortmund. Di musim terakhir bareng Dortmund, kondisi Klopp tak beda jauh dengan Rodgers.
Klopp lantas menerima tawaran Ayre tersebut dan seketika tersebarlah kabar kalau Liverpool sudah mendapat pengganti Rodgers. Klopp langsung terbang dari Jerman menuju Liverpool untuk mengurus kepindahannya.
Kontrak tiga tahun resmi diteken pada 8 Oktober 2015 dan Klopp menjalani sesi jumpa pers perdana sebagai manajer Liverpool. Sederet pertanyaan muncul dari jurnalis saat itu namun ada satu yang paling diingat oleh publik.
Kala itu Klopp ditanya soal perasaannya saat ditunjuk jadi manajer Liverpool. Dengan gaya khasnya yang ceplas-ceplos, Klopp menyebut yang terpenting adalah perasaannya saat meninggalkan klub.
Buatnya itu jadi hari spesial karena fans bisa menilai apakah kinerjanya sebagai manajer Liverpool memuaskan atau tidak.
"Kami menjalani kompetisi yang sangat sulit dan kami bisa sukses dengan cara Liverpool. Saya janjikan titel juara jika kita ada di sini empat tahun mendatang. Jika tidak, mungkin di Swiss!," ujar Klopp.
Janji yang terbilang terlalu muluk saat itu mengingat kualitas skuat Liverpool tidak semewah para pesaingnya. Okelah Liverpool dibawa Klopp melaju ke dua final, Piala Liga Inggris dan Liga Champions, namun semuanya berujung kekalahan.
Namun, bagi Klopp itu adalah proses dan tidak proses yang instant melainkan harus diraih lewat kerja keras, jatuh-bangun, dan sebagainya. Empat tahun berselang, Klopp mulai bisa menikmati hasil kerja kerasnya.
Setelah membawa Liverpool lolos ke Liga Champions tiga musim terakhir, dua di antaranya berujung final, Klopp menambah koleksi di lemarl trofi klub yakni Liga Champions dan Piala Super Eropa.
Kemenangan atas Tottenham Hotspur 2-0 di Madrid Juli lalu jadi penawar luka kekalahan dari Real Madrid di ajang yang sama setahun sebelumnya. Ditambah mengalahkan Chelsea di Piala Super Eropa, Klopp sedang memulai era kesuksesannya di Liverpool.
Paling nyata terlihat adalah di Premier League. Musim lalu Liverpool memang finis kedua di bawah Manchester City, tapi mereka mencatat rekor 97 poin dan cuma sekali kalah. Sementara musim ini, Liverpool sedang melaju di puncak klasemen dengan keunggulan delapan poin atas City.
Memang liga baru delapan pekan dan Klopp pun mengaku apapun bisa terjadi di 30 laga tersisa. Tapi, apa yang Liverpool tunjukkan saat ini adalah buah kerja keras Klopp membentuk tim yang diinginkan.
Kalau Anda fans Liverpool, tentu tahu seperti apa susunan tim yang diturunkan Klopp saat melakoni debut bersama Liverpool di kandang Tottenham Hotspur 17 Oktober 2015. Kini tengok saja seperti apa tim Liverpool saat ini.
Statistik lainnya adalah Liverpool menderita empat kekalahan dari sembilan partai liga pertama Klopp, sama dengan yang diderita Liverpool di 60 pertandingan terakhirnya di kompetisi itu.
Selain itu, Klopp dengan 320 poin, jadi manajer Premier League dengan raihan poin terbanyak sejak debutnya. Total ada 130 kemenangan didapat dari 222 laga di seluruh kompetisi dengan rasio 58,4 persen.
![]() |
![]() |
Roma tidak bisa dibangun dalam sehari, dan demikian juga dengan tim Liverpool saat ini. Jika di Dortmund, Klopp butuh tiga tahun untuk memberikan titel juara liga. Apakah musim memang saatnya Liverpool jadi juara? Kita tunggu saja.
(mrp/din)