Plus-Minus Liga 1 Putri di Mata Ofisial Persija

Plus-Minus Liga 1 Putri di Mata Ofisial Persija

Randy Prasatya - Sepakbola
Minggu, 13 Okt 2019 17:50 WIB
Foto: ist.
Jakarta - Seri pertama Liga 1 Putri sudah berakhir. Apa kekurangan dan kelebihan di debut kompetisi sepakbola putri ini?

Seri pertama Liga 1 dimulai pada 5 Oktober dan berakhir pada 12 Oktober 2019. Ada 10 klub yang ambil bagian pada ajang ini dan terbagi dalam dua grup.

Di Grup A ada Persija Jakarta, Persib Bandung, PSS Sleman, PSIS Semarang, dan Tira Persikabo. Di Grup B terdapat Arema Malang, Bali United, Persipura Jayapura, PSM Makassar, dan Persebaya Surabaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kompetisi debut Liga 1, kekurangan sudah pasti tak bisa terhindarkan. Salah satu ofisial yang mendampingi Persija Putri, Anto Sudaryanto, menyoroti terkait jadwal. Dia menyebut ada tim yang harus main lagi kurang dari 24 jam. Padahal durasi pertandingan 2x45 menit dan luas lapangan pertandingan sama seperti sepakbola pria.


Sebagai contohnya adalah Persija, yang pada laga pertama main jam 4 sore berlanjut ke pertandingan jam 1 siang pada esok harinya. PSM, PSIS, dan Bali United juga mengalami hal yang sama. Sementara itu ada tim lain yang selalu berkesempatan istirahat satu hari setelah bertanding.

"Menurut saya kalau ini ditunda lagi (gelaran Liga1 Putri) disayangkan. Jadi kami memaklumi kalau masih ada kekurangan. Yang perlu diperhatikan menurut saya pribadi, ini adalah panggungnya pembinaan sepakbola putri, bagus kalau diawali dengan niat baik supaya bisa berkembang dengan baik dan bersama sama menghindari hal-hal yang tidak baik terjadi di sini," kata Anto kepada detikSport.

"Kami harap jadwal dapat diperbaiki, sehingga sebisa mungkin fair untuk semua peserta. Sehingga hal yang seperti kami alami pada seri 1 ini yaitu main sekarang jam 4 sore, besok main lagi jam 1 siang, kemudian istirahat sehari, lalu main lagi jam satu siang, dan kemudian main jam 4 sore di esok hari tidak terjadi pada seri berikutnya", sambungnya.


"Kalau bisa mainnya ada yang jam 4 sore dan 6 sore. Mestinya pertandingannya akan lebih berkualitas, karena bermain di waktu yang ideal," pria yang juga menjadi manajer tim sepakbola putri PON DKI itu berharap.

Liga 1 Putri musim 2019 ini juga punya keunggulan. Meski baru pertama kali digelar, pertandingannya sudah dikemas seperti sepakbola pria.

"Kerennya sudah disiarkan oleh Mola TV. Penyajiannya profesional seperti sepakbola pria. Yang tidak bisa nonton ke stadion jadi tetap bisa nonton," ungkap Anto.





(ran/fem)

Hide Ads