Persaingan Ketum PSSI, Vijaya Fitriyasa: La Nyalla dan Iwan Bule Terberat

Persaingan Ketum PSSI, Vijaya Fitriyasa: La Nyalla dan Iwan Bule Terberat

Mercy Raya - Sepakbola
Rabu, 16 Okt 2019 20:59 WIB
Vijaya Fitriyasa, calon ketua umum PSSI (Rachman Haryanto/detikSport)
Jakarta - Vijaya Fitriyasa menyebut M. Iriawan alias Iwan Bule dengan La Nyalla M. Mattalitti bakal menjadi pesaing terberatnya dalam pemilihan ketua umum PSSI. Dia tanpa bebas.

Vijaya bersama tujuh sosok lolos dalam seleksi awal calon ketua umum PSSI periode 2019-2023. Mereka akan dipilih melalui Kongres PSSI pada 2 November 2019.

Selain Vijaya, Komite Pemilihan (KP) PSSI juga meloloskan Bernhard Limbong, Fery Dhemy Francis, Rahim Soekasah, La Nyalla, dan Iwan Bule, sertaAven Hinelo, dan Benny Erwin sebagai calon ketum. Dari sejumlah nama itu, Iwan Bule menggandeng asprov paling banyak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bapak Iwan Bule favorit karena saya belum maju," kata Vijaya saat berbincang dengan detikSport di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Pusat.


"Tetapi Pak Iwan Bule pasti beratlah (pesaing). Bapak La Nyalla juga berat karena pernah jadi Ketum PSSI, sekarang Ketum DPD, tapi saya nothing to lose saja. Namanya, new kids on the block, anak baru. Sama saja dulu Bapak Jokowi tak ada yang menyangka, jadi walikota Solo, lalu gubernur DKI, itu under dog terus, akhirnya menjadi Presiden. Kenapa? Karena orang bosan dengan pemain lama, orang sudah rindu dengan perbaikan, makanya saya yakin, ya insya Allah jadi ketua (PSSI)," dia menambahkan.

"Toh, pengurus-pengurus di daerah juga ingin merasakan ingin ada perbaikan. Saya yakin kalau saya bisa meyakinkan mereka, mereka akan pilih saya," ujar dia.

Pria kelahiran 15 Oktober 1974 ini juga optimistis bakal mudah beradaptasi dengan situasi PSSI yang kerap bermasalah.

"Ya, mudah-mudahan sih enggak (kagok). Saya tidak ada beban, saya juga bukan pejabat publik, saya juga tidak punya agenda politik, jadi nothing to lose saja. Menurut saya secara profesional saja,"

"Memang banyak yang bilang: berat nih karena menghadapi mafia bola segala macam. Tetapi, saya lihat dukungan publik besar. Masa orang ingin lihat sepakbola kita begini-begini terus, seperti yang saya katakan dengan Suriah (142) saja ranking kita kalah," ujar VIjaya.

"Nah, bagaimana caranya menaikkan ranking FIFA dalam dua tahun? Nanti saya kasih tahu (kalau terpilih jadi Ketum PSSI). Tapi minimal dalam dua tahun sepakbola kita bisa tembus 100 besarlah, dari peringkat 167," dia mengharapkan.


(mcy/fem)

Hide Ads