Kerusuhan saat Persebaya menjamu PSS Sleman menjadi sebabnya. Bonek kecewa dengan kekalahan 2-3 Persebaya dari Laskar Sembada, sampai masuk ke lapangan dan membakar beberapa fasilitas stadion.
Pelatih Persebaya, Aji Santoso, mengharapkan bahwa sanksi berat ini bisa menjadi pelajaran untuk para suporter. Apalagi, Persebaya juga didenda sebesar Rp 200 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau memang keputusan seperti itu kalau mau banding itu terserah manajemen, yang jelas cukup disayangkan tetapi tentunya PSSI sendiri mengambil keputusan itu sudah melalui pertimbangan. Mudah-mudahan aja ini bisa menjadi pelajaran bagi Persebaya ke depan, serta pelajaran untuk suporter," Aji menambahkan.
Persebaya sedang dalam performa buruk. Dalam enam pertandingan terakhir, mereka menelan empat kekalahan dan dua kali menuai hasil imbang.
Di klasemen Liga 1, Persebaya tertahan di posisi ke-11. Mereka mengumpulkan sebanyak 31 angka hasil dari 25 kali bermain. Aji jelas mempunyai misi untuk membawa Persebaya bangkit.
"Saya selalu sampaikan kepada pemain, sudah menjadi keputusan kita main tidak ada suporter. Tapi tidak boleh karena ini, performa pemain menurun. Jadi saya ingin menjaga fighting spirit pemain harus tetap stabil," Aji menerangkan.
"Kami tahu sekarang dalam posisi 11, tapi kami akan berusaha maksimal. Saya harap anak-anak tetap konsisten dengan kehadiran saya. Serta selalu saya tekankan ini lembaran baru, ini motivasi baru, jadi apapun keputusan dari federasi akan kita hormati," kata Aji.
(cas/nds)