VAR menjadi bintang dalam rangkaian pertandingan pekan ke-20 Liga Inggris, yang digelar pada Sabtu dan Minggu, 28-29 Desember. Sebanyak 5 gol dibatalkan usai dicek lewat teknologi bantuan wasit tersebut.
Wolverhampton Wanderers, Crystal Palace, Norwich City, Brighton & Hove Albion, dan Sheffield United, merasakan bagaimana VAR membuat keputusan yang dianggap merugikan mereka terkait. Dan yang menjadi sorotan adalah soal penggunaan VAR untuk pengecekan offside.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
International Football Association Board (IFAB), asosiasi pembuat hukum di sepakbola, menilai VAR semestinya tidak digunakan untuk mencari sesuatu yang memang sulit diteliti. Ia menegaskan, prinsip kejelasan pandangan mata harus diutamakan dalam penggunaan teknologi tersebut.
"Jelas dan mudah terlihat itu harus ada, ini prinsip penting. Seharusnya tidak ada banyak waktu yang dihabiskan untuk menemukan sesuatu yang tipis," kata sekjen IFAB Lukas Brud kepada AP.
"Jika ada sesuatu yang tidak jelas pada pandangan pertama, maka ya itu tidak jelas dan tidak boleh dipertimbangkan. Melihat pada satu angle kamera adalah satu hal, tetapi melihat pada 15, mencoba menemukan sesuatu yang mungkin tidak ada, ini bukan ide prinsip VAR. Itu harus jelas dan mudah terlihat," ujarnya.
Baca juga: Pep: VAR Bikin Kacau Liga Inggris |
(yna/yna)