London - Bukan sebuah kebetulan jika Arsenal terseok-seok di putaran pertama
Liga Inggris 2019/2020. Statistik menyebut The Gunners jadi tim paling sial selama periode itu.
Adalah
ESPN yang mengemukakan data tersebut dalam sebuah kajian yang dipimpin Dr. Thomas Curran dari London Economic Schools (LSE). Kajian itu diberi nama Luck Index atau Indeks Keberuntungan.
Lalu, bagaimana cara Luck Index tersebut? ESPN menuturkan ada beberapa parameter yang dipakai untuk menentukan tim mana paling beruntung dan paling sial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Parameternya adalah gol yang disahkan atau dibatalkan, penalti yang diberikan atau dibatalkan, free kick yang diberikan atau dibatalkan,penalti yang harusnya tidak diberikan, kartu merah yang salah, kartu merah yang harusnya cuma kartu kuning, gol-gol yang dicetak di luar waktu normal, gol terdefleksi.
Di dalam tim itu ada para ahli yang tersertifikasi dan juga wasit berlisensi FA. Mereka nanti akan menganalisa setiap pertandingan yang ada secara detil, yang dimulai dari musim 2018/2019 dari beribu insiden yang terjadi.
Ada 380 pertandingan dan 151 insiden yang dianalisa secara detil oleh mesin buatan LSE dengan algoritma penghitungan yang punya tingkat akurasi tinggi, untuk memprediksi setiap pertandingan.
Dari laga-laga itu, akan dihitung waktu pelanggaran terjadi, persentase konversi penalti, dan koefisien kartu merah, Faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi adalah kekuatan tim, performa tim, dan keuntungan laga kandang.
Dengan menggunakan Bayesian Hierarchial Model, satu pertandingan akan diteliti sebanyak 100 ribu kali dan diambil median (nilai tengah) untuk menentukan hasil yang paling akurat,.
Setelah itu, klasemen akan disusun ulang berdasarkan hitungan itu. Tak cuma klasemen tim, tapi juga klasemen top scorer. Jika perhitungan itu dipakai, maka yang jadi top scorer musim lalu adalah Sergio Aguero dengan 20 gol disusul
Sadio Mane dan
Mohamed Salah dengan 18 gol.
Untuk musim ini,
Liverpool masih ada di posisi teratas jika hitungan itu dipakai, tapi poinnya menurun jadi 56 dari sebelumnya 58. Sementara selisih poin dengan Leicester City menurun jadi 11 poin.
Ini berkaitan dengan hasil laga kontra Leicester yang dimenangi dengan skor 2-1 lewat penalti James Milner usai pelanggaran kepada Sadio Mane di menit akhir.
Manchester City di posisi ketiga dengan 42 poin disusul Chelsea dengan 36 poin di urutan keempat, dan.... Arsenal yang punya 36 poin tapi kalah selisih gol! Arsenal memang jadi tim yang paling sial sepanjang paruh pertama musim.
Wajar jika Arsenal kini berada di posisi ke-10 dengan 27 poin atau minus 11 poin dari yang seharusnya didapatkan. Beberapa kali memang Arsenal dirugikan karena keputusan wasit.
Seperti saat menghadapi Watford yang berakhir 2-2, Arsenal harusnya menang karena gol tim lawan salah satunya kontroversial. Saat itu Tom Cleverley mengambil goal-kick cepat yang tidak diperbolehkan.
Sebelum itu, saat Arsenal kalah dari Sheffield, mereka harusnya mendapat penalti saat skor masih 0-0. Lalu, saat berimbang 2-2 kontra Crystal Palace, gol kemenangan yang dicetak Sokratis dibatalkan VAR.
Foto: Screenshot ESPN.co.uk |
Lalu ada juga kartu merah yang harusnya diberikan kepada Jorginho saat Arsenal kalah 1-2 dari Chelsea. Jika kartu merah itu diberikan, Arsenal yang tengah unggul saat itu mungkin akan benar-benar meraih tiga poin.
Tim lain yang sama-sama sial adalah Watford yang menurut perhitungan harusnya ada di posisi kesembilan klasemen, bukan di posisi ke-19 seperti sekarang.
Brighton & Holve Albion jadi tim paling beruntung dengan berada di posisi ke-14 klasemen saat ini. The Potters harusnya berada di posisi ke-19 dengan jarak empat poin dari zona aman.