Steven Gerrard adalah legenda di Liverpool. Namun kini Jordan Henderson adalah selanjutnya, bukan lagi menjadi bayang-bayangnya.
Liverpool tinggal sedikit lagi merengkuh gelar Liga Inggris. Jarak 22 poin dengan peringkat dua klasemen Liga Inggris, Manchester City sangat jauh 22 poin. Butuh 6 kemenangan dari 13 pertandingan sisa di musim ini, The Reds bisa angkat piala.
Punggawa Liverpool dipuja-puji. Mo Salah, Firmino, dan Sadio Mane disebut trisula maut. Kiper Alisson Becker bak benteng kokoh di depan gawang, Van Dijk adalah komando lini pertahanan yang berkelas, sampai dua bek sayap Andy Robertson dan Trent Alexander-Arnold dicap jempolan.
Tapi, jangan lupakan satu nama ini. Sang kapten yang tak hanya memimpin lini tengah, tapi juga permainan Liverpool. Dia adalah Jordan Henderson.
![]() |
Diboyong dari Sunderland pada tahun 2011 seharga 20 juta paun, kala itu Jordan Henderson bukanlah siapa-siapa. Hanya anak muda yang bikin fans Liverpool bertanya-tanya, 'siapa sih dia?'.
Dilansir dari Planet Football, pembelian Jordan Henderson kala itu tak lebih untuk menjadi pelapis Steven Gerrard. Kala itu lini tengah The Reds, sudah ada nama-nama seperti Lucas Leiva, Charlie Adam, Maxi Rodriguez, hingga anak muda Jonjo Shelvey. Setahun berikutnya, ada Coutinho yang begitu mencuri perhatian.
Ya, Jordan Henderson memang disiapkan untuk menjadi pelapis dan berharap jadi penerus Steven Gerrard yang sudah dimakan usia. Tapi semua orang tahu dan sang pelatih saat itu Kenny Dalglish pasti juga sadar, siapapun yang menggantikan figur Gerrard baik untuk posisi permainan dan menjabat ban kapten tidaklah mudah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca juga: Tandukan 'Mesra' Henderson ke Firmino |
"Saya tahu betapa kerasnya perjuangan dia (Jordan Henderson). Saya tahu pengorbanan apa yang dia lakukan, tekanan apa yang dilewati, dan segalanya," kata Steven Gerrard kepada The Times kala mengomentari Jordan Henderson mengangkat piala Liga Champions musim lalu.
Sama-sama dari Inggris dan mengarungi Premier League, tak ada 'tembok' bagi Gerrard dan Henderson. Akhirnya di tahun 2015 ketika Stevie G pensiun, ban kapten pun dilingkari ke lengan Jordan Henderson.
![]() |
Setelah era Kenny Dalglish, giliran Brendan Rodgers melatih Liverpool selama 2012-2015. Tersirat, tampaknya Rodgers kurang suka dengan Henderson.
Di musim transfer pertamanya di Liverpool, Brendan Rodgers meminta klub menawarkan Henderson ke Fulham. Itu terkait dalam kesepakatan untuk memboyong Clint Dempsey ke Liverpool.
Posisi Henderson di klub sempat goyang. Namun dirinya tak menyerah, untuk terus menunjukkan performa terbaiknya walau hanya bermain sebagai pemain pengganti.
![]() |
Baca juga: Jangan Sampai Salah Menangis seperti Suarez |
"Saya akan berusaha memberikan yang terbaik untuk tim. Saya akan melakukan apa yang saya pelajari dari Gerrard, tapi saya juga harus melakukan hal-hal yang saya rasa benar," kata Henderson.
Sekitar 5 musim sudah menjabat sebagai kapten Liverpool, Henderson membuktikan siapa dirinya. Dia kini adalah kapten yang dicintai oleh fans Liverpool, sekaligus pemain tengah yang menakutkan bagi musuhnya.
Henderson memang tidak jago meliak-liuk atau memiliki tendangan gledek. Ketenangan dan caranya membaca permainan, membuat Liverpool hingga kini terus bertengger di peringkat pertama klasemen Liga Inggris sementara.
"Dia luar biasa, sangat luar biasa," kata Jurgen Klopp kepada talkSport ketika ditanya tentang Jordan Henderson.
"Apakah Jordan Henderson pesepakbola yang sempurna? Tidak. Apakah semua orang di dunia tahu tentangnya? Tidak. Apakah dia penting bagi Liverpool? Iya!" lanjut Klopp.
Henderson sudah bermain sebanyak 334 laga di Liga Inggris untuk Liverpool, dengan catatan 29 gol dan 45 assist.
![]() |
Baca juga: Liverpool: Beringas di Balik Senyuman |
Jordan Henderson bukanlah bayang-bayang dari Steven Gerrard. Dia kini sedang merangkai cerita manis bersama Liverpool. Juara Liga Champions, Piala Super Eropa, dan juara Piala Dunia Antarklub sudah diraihnya.
Jordan Henderson juga digadang-gadang masuk sebagai pemain terbaik Liga Inggris (PFA) musim ini. Tentu satu trofi lagi, bernama trofi Liga Inggris yang harus diraihnya. Untuk bisa makin mengukir namanya, sebagai legenda Liverpool berikutnya.
(aff/krs)