Pemprov Riau Segera Ganti Rumput Stadion Utama Demi Venue Piala Dunia U-20

Pemprov Riau Segera Ganti Rumput Stadion Utama Demi Venue Piala Dunia U-20

Chaidir Anwar Tanjung - Sepakbola
Jumat, 14 Feb 2020 11:03 WIB
PSSI memasukan Riau sebagai kandidat penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di 2021 mendatang. PSSI pun tinjau Stadion Utama Riau terkait penyelenggaraan itu.
Rumput Stadion Utama Riau segera dibenahi. (Foto: Antara Foto)
Pekanbaru -

Pemerintah Provinsi Riau segera mengganti rumput lapangan Stadion Utama Riau. Itu sebagai usaha Riau menjadi salah satu venue Piala Dunia U-20 2021.

Stadion Utama Riau menjadi salah satu kandidat venue Piala Dunia U-20 2021. Setelah Ketum PSSI, Mochamad Iriawan, melakukan kunjungan, Kamis (13/2/2020), terungkap kondisi lapangannya tak layak untuk menjadi tuan rumah. Pemprov Riau pun bergerak cepat untuk berbenah.

"Kami akan segera memperbaiki lapangan Stadion Utama Riau sesuai yang diminta Ketua Umum PSSI yang baru meninjau ke lokasi. Semua yang disarankan PSSI akan segera kami laksanakan," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Riau, Doni Aprialdi kepada detikSport, Jumat (14/2/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rumputnya akan segera kami ganti dengan yang baru sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan PSSI. Saya kira tidak ada masalah, dan ini segera kami kerjakan," kata Doni.

Selain itu, pihaknya juga akan segera memasang 4 spot jacuzzi di stadion tersebut. Memang selama ini fasilitas kolam tersebut belum tersedia.

ADVERTISEMENT

"Kami akan segera bangunkan 4 kolam (jacuzzi) di dalam kawasan stadion. Termasuk saran soal jalan pemain dari ruangan menuju ke lapangan. Semua itu akan segera kami laksanakan secepatnya," kata Doni.

Untuk memperbaki segala kekurangan di stadion tersebut, Doni menjamin hingga Maret pelaksanaannya bisa mencapai 70 persen. Apa lagi pihaknya mendapat dana sumbangan dari pihak ketiga sebesar Rp 15 miliar.

"Ada sumbangan PT RAPP untuk membanti perbaikan di stadion. Kita juga sudah anggarkan di ABPB untuk perbaikan stadion sebesar Rp 2 miliar. Tapi sistemnya apa yang dikerjakan RAPP tidak akan kami kerjakan," kata Doni.




(cha/cas)

Hide Ads