PSIS Semarang mendapatkan dukungan dari salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengarungi Liga 1 2020. PSIS menggaet Pegadaian sebagai sponsor.
Kerjasama itu ditandai dengan penandatanganan MoU di Hotel Pesonna Semarang, Selasa (25/2/2020) malam WIB. Penandatanganan dilakukan oleh Mulyono selaku Executive Vice President Pegadaian Kanwil XI dan A.S. Sukawijaya atau Yoyok Sukawi selaku CEO PSIS.
"Senang sekali karena ini BUMN pertama yang mendukjng PSIS," kata Yoyok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai sponsor, Pegadaian nantinya akan mendapatkan hak memasang logo di lengan seragam tim. Sementara PSIS mendapatkan dua bentuk dukungan.
Yang pertama adalah dukungan dana sebesar Rp 250 juta. Sementara yang kedua adalah program yang lebih menyasar ke suporter.
Dengan membeli tiket, suporter akan mendapatkan voucher tabungan emas. Pegadaian menyediakan 5 ribu voucher yang diharapkan membantu suporter melek investasi. Tabungan ini juga bisa menjadi modal jika suatu hari suporter ingin melakukan perjalanan tandang.
"Pertama dalam bentuk uang tunai, dukungan operasional Rp 250 juta. Kemudian untuk inklusi keuangan bagi suporter, kita anggarkan Rp 500 juta. Kita ada keinginan mengedukasi komunitas suporter agar lebih sadar dengan akses keuangan mandiri," jelas Mulyono.
"Jadi pegadaian mensponsori PSIS selain karena terkenal di Jateng dan Liga 1, ada instruksi Presiden nomor 3 tahun 2019 untuk seluruh elemen negara, termasuk kami, untuk bantu pengembangan sepakbola tanah air," tegasnya.
Sementara itu Yoyok Sukawi bersyukur banyak sponsor datang ke klub, khususnya sejak kembali bermarkas di Semarang. Namun ia mengaku akan membatasi tampilan sponsor di jersey.
"Tahun ini cukup bagus sekali, sponsor agresif, mungkin karena kembali ke Semarang. Depan penuh, belakang ada, lengan ada. Tapi kita batasi, tidak seperti klub lain. Jadi depan ada empat, belakang satu, lengan satu," jelas Yoyok.
(alg/raw)