Schmeichel: Apa Liverpool Mau Titel Premier League 'Pemberian'?

Schmeichel: Apa Liverpool Mau Titel Premier League 'Pemberian'?

Kris Fathoni W - Sepakbola
Kamis, 09 Apr 2020 13:20 WIB
LIVERPOOL, ENGLAND - APRIL 15:  A general view of Anfield stadium before a memorial service to mark the 27th anniversary of the Hillsborough disaster, on April 15, 2016 in Liverpool, England. Thousands of fans, friends and relatives will take part in the final Anfield memorial service for the 96 victims of the Hillsborough disaster. Earlier this year relatives of the victims agreed that this years service would be the last. Bells across the City of Liverpool will ring out during a one minute silence in memory of the 96 Liverpool supporters who lost their lives during a crush at an FA Cup semi-final match against Nottingham Forest at the Hillsborough football ground in Sheffield, South Yorkshire in 1989.  (Photo by Christopher Furlong/Getty Images)
Schmeichel: Apa Liverpool Mau Titel Premier League 'Pemberian'? (Foto: Getty Images/Christopher Furlong)
Manchester -

Legenda Manchester United Peter Schmeichel menegaskan Liverpool mesti menuntaskan musim ini untuk jadi kampiun ketimbang dapat titel Premier League "pemberian" yang langsung diberikan begitu saja.

Schmeichel, yang punya lima koleksi titel Premier League bersama The Red Devils, bukan bermaksud negatif -- mengingat rivalitas Manchester United dan Liverpool. Ia justru bersimpati ke The Reds dan menilai skuad Juergen Klopp memang layak juara musim ini.

"Anda tak bisa menyangkal itu (Liverpool layak mendapatkannya). Sekarang berapa keunggulan mereka, 25 poin?" kata Schmeichel dalam sebuah video Instagram Live yang dikutip Sportsmole.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi situasi ini adalah sesuatu yang amat bikin sedih buat mereka, tapi mereka tetap harus menyelesaikannya. Mereka benar-benar harus memenanginya, agar bisa mengatakan bahwa memang sudah menjuarainya," ujarnya.

Schmeichel percaya, gelar juara akan terasa lebih memuaskan jika itu diraih setelah bermain dan memeras keringat di lapangan sampai akhirnya secara matematis benar-benar jadi kampiun, ketimbang dikasih begitu saja.

ADVERTISEMENT

"Jika Anda jadi Liverpool, apa mau gelar juara langsung diberikan begitu saja? Di Belgia, mereka menyerahkannya ke Club Brugge. Apa mau jadi juara seperti itu? Jika di posisi Liverpool, saya tak yakin mau seperti itu, walaupun sedang unggul 25 poin."

"Salah satu hasil terbesar yang pernah saya raih adalah menjuarai Piala Eropa pada 1992. Saya tahu ini tidak sama, tapi mirip-mirip. Saat itu kami bahkan tidak lolos kualifikasi, tapi kami tampil karena ada perang di Yugoslavia dan akhirnya kami jadi juara. Itu menjadi salah satu pencapaian terbesar saya. Tapi kami benar-benar bermain untuk bisa menjuarainya," tuturnya.




(krs/ran)

Hide Ads