'Sebelum Liga Inggris Dimulai Lagi, Semua Pemain Harus Dites Corona'

'Sebelum Liga Inggris Dimulai Lagi, Semua Pemain Harus Dites Corona'

Adhi Prasetya - Sepakbola
Sabtu, 11 Apr 2020 09:00 WIB
SHEFFIELD, ENGLAND - SEPTEMBER 28: The Premier League logo on display ahead of the Premier League match between Sheffield United and Liverpool FC at Bramall Lane on September 28, 2019 in Sheffield, United Kingdom. (Photo by Catherine Ivill/Getty Images)
Liga Inggris sudah diliburkan sejak 13 Maret lalu. Foto: Catherine Ivill/Getty Images
London -

Liga Inggris diminta untuk melakukan tes virus Corona kepada seluruh pemain sebelum memulai kembali kompetisi. Hal ini untuk memastikan kesehatan mereka.

Ketua Asosiasi Manajer Liga Inggris (LMA), Richard Bevan, yang mengungkapkan ide tersebut. Menurutnya, itu adalah keinginan para manajer klub.

"Kamu harus mendapat kesiapan dari para pemain, karena setidaknya perlu latihan selama tiga minggu sebelum kembali bermain," kata Bevan kepada BBC, Jumat (10/4/2020) waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang paling penting adalah kesehatan, dan kembali bermain tanpa memastikan para pemain fit sepenuhnya adalah sebuah masalah besar."

"Para manajer tak mau kembali bermain, kecuali para pemain sudah dites Corona. Namun pemerintah juga harus memastikan hal itu bisa dilakukan, karena yang diutamakan adalah para pekerja kesehatan, pasien, staf Dinas Kesehatan Inggris (NHS), serta keluarga mereka," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Selain memastikan kesehatan, hasil tes Corona juga bisa dipakai untuk pertimbangan kapan Liga Inggris bisa kembali dimulai. Jika seluruh pemain sehat, maka kemungkinan kompetisi digullirkan kembali juga besar.

"Sampai akhir April nanti, kami belum bisa memperkirakan kapan kami bisa kembali bermain," lanjut Bevan.

"Di Jerman, ada diskusi bahwa kompetisi akan kembali digelar pada Mei. Hal itu mungkin dipengaruhi oleh sikap pemerintah mereka, sebab Jerman menjalankan 50 ribu tes per harinya."

"Di Inggris, kami baru melakukan 10 ribu tes per hari, meski pemerintah menargetkan 100 ribu tes per hari pada akhir April," jelasnya.

Sampai Sabtu (11/4) pagi WIB, sudah ada 74.605 kasus COVID-19 di Britania Raya.




(adp/rin)

Hide Ads