Dalam beberapa hari terakhir Neymar terus disebut-sebut, kali ini karena pacar ibunya yang jauh lebih muda. Apalagi ternyata si 'brondong' ini juga pesepakbola.
Tiago Ramos, demikian nama pemuda Brasil 22 tahun yang kini menjadi kekasih ibunda Neymar Nadine Goncalves. Kisah asmara sejoli ini mencuri perhatian karena beda usia yang sampai 30 tahun.
Dengan umur yang baru 22 tahun, Tiago Ramos bukan saja jauh lebih muda dari Nadine yang sudah 52 tahun -- dan punya cucu. Ia bahkan masih lebih muda ketimbang Neymar, salah satu pesepakbola top dunia yang kini berusia 28 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, usut punya usut, Tiago Ramos ini juga berkarier sebagai pesepakbola. Tapi jangan bayangkan levelnya seperti Neymar, walaupun keduanya sama-sama dari Brasil. Setidaknya begitu jika menilik sebuah kisah yang diwartakan Marca.
Pada 2019, ada sebuah klub Spanyol yang sedang mencari amunisi baru dalam usahanya meraih promosi. Nama klub itu SP Villafranca. Dalam pencarian pemain baru, terjaringlah nama Tiago Ramos yang merumput di divisi ketiga liga Brasil.
"Kami dalam posisi dengan peluang naik ke posisi ketiga klasemen. Itu mengapa kami masuk bursa transfer musim dingin. Masuklah Tiago Ramos ke dalam tim," kata sang pelatih Jose Manuel Cisneros.
Fisik bagai Banteng, Taktik dan Teknik Pas-pasan
Yang terjadi kemudian adalah, Tiago Ramos gagal memenuhi ekspektasi Cisneros. Fisiknya memang jempolan, tapi pesepakbola muda itu bergulat di aspek-aspek lain yang dibutuhkan di lapangan.
"Ia spesimen fisik yang oke, tapi secara taktis ia sangat buruk. Kemampuan tekniknya juga sangat terbatas, itu mengapa saat itu saya terkejut ia adalah pesepakbola profesional di Brasil," kata Cisneros.
"Secara fisik, ya, ia seperti seekor banteng. Jadi saya harus memainkannya di sektor sayap. (Tim) kami akhirnya tidak mendapatkan promosi."
Tiago Ramos kemudian bilang ke Cisneros akan mencoba peruntungan di kota Madrid. Tapi rupanya si pesepakbola muda ini kemudian bermain di klub Guarena pada musim 2019/2020.
Jose Enrique Pineda, pelatihnya di klub tersebut, punya penilaian senada dengan Cisneros mengenai kemampuan Tiago Ramos di lapangan hijau.
"Ia tetap tinggal di Villafranca karena punya relasi di sana. Ia pemuda yang tak banyak omong dan bahkan ketika datang ke Guarena pun ia jarang sekali bicara," ujar Pineda.
"Di sini kami mulai melihat ia memiliki masalah-masalah personal dan itu sangat mempengaruhi permainannya. Pada bulan November, ia datang ke sesi latihan dan bilang akan pergi. Pada bulan Desember kami tahu ia ada di Madrid dan kemudian Paris," tuturnya.
(krs/nds)