.webp)
Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, mengenang hubungannya dengan Ratu Tisha Destria di sepakbola. Dia mengaku sudah mengenal Tisha sejak 2013.
Tisha telah meninggalkan jabatannya sebagai Sekjen PSSI. Hal itu dia umumkan lewat Instagram pribadi, Senin (13/4/2020) sore WIB.
Peran Tisha dalam perkembangan PSSI cukup besar. Mulai dari perjuangannya mendorong rancangan filosofi sepakbola Indonesia (Filanesia), Elite Pro Academy, program Garuda Select, hingga memenangi bidding Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jauh sebelum berkiprah di lingkaran PSSI, Tisha sudah banyak mengenyam pendidikan terkait sports science untuk sepakbola. Alhasil, dia mampu mendirikan Labbola, yang fungsinya sebagai penyedia data pemain dan tim dalam sebuah pertandingan.
"Dia cukup memiliki kapasitas yang cukup bagus dalam bidangnya. Bahkan, saat lulus dari ITB (Institut Teknologi Bandung), skripsi dia meneliti tentang sepak bola," ujar Indra Sjafri.
Indra juga mengaku bahwa sejak membesut Timnas Indonesia U-19, dia menggunakan jasa Labbola yang dibangun oleh Tisha.
"Saya sebenarnya sudah mengenal beliau sejak tahun 2013. Saat itu, Ratu Tisha sudah memulai Labbola. Jadi saya pertama kali menggunakan jasa Labbola saat melatih timnas Indonesia U-19 dari tahun 2013 sampai saat ini," dia menambahkan.
Baca juga: PSSI Masih Bisa Jalan Tanpa Ratu Tisha |
(ran/krs)
