Selangkah Lagi, Pangeran Arab Saudi Miliki Newcastle United

Selangkah Lagi, Pangeran Arab Saudi Miliki Newcastle United

Adhi Prasetya - Sepakbola
Rabu, 15 Apr 2020 19:00 WIB
NEWCASTLE UPON TYNE, ENGLAND - JANUARY 01: General view inside the stadium ahead of the Premier League match between Newcastle United and Leicester City at St. James Park on January 01, 2020 in Newcastle upon Tyne, United Kingdom. (Photo by Nigel Roddis/Getty Images)
Newcastle akan dibeli seharga 300 juta Paun. Foto: Getty Images/Nigel Roddis
Newcastle upon Tyne -

Upaya ambil alih Newcastle United oleh Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman dikabarkan segera terwujud. Proses pembelian klub sudah memasuki tahap akhir.

Diberitakan Mirror dan Sky Sports, Mike Ashley selaku bos The Magpies akan menjualnya kepada firma PCP Capital Partners pimpinan Amanda Staveley. Harga yang disepakati diyakini sekitar 300 juta Paun, sedikit turun dari angka yang diminta Ashley pada Januari lalu.

Kala itu, ia meminta sebesar 340 juta Paun. Namun pandemi virus corona diyakini membuat harganya anjlok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada sedikit perbedaan antara negosiasi bulan Januari lalu dengan saat ini. Sebelumnya, pengajuan pembelian dilakukan oleh PCP dan Saudi Public Investment Fund (PIF) pimpinan Pangeran Mohammed. Namun saat ini, hanya PCP yang tertulis dalam dokumen legal.

Meski begitu, PIF dipercaya akan menguasai mayoritas saham Newcastle, yakni sebesar 80 persen. Staveley disebut hanya mendapat 10 persen, namun akan menjadi presiden Newcastle beriktunya.

ADVERTISEMENT

Sementara 10 persen sisanya akan diserahkan kepada dua miliarder bersaudara asal Inggris, David dan Simon Reuben. Keduanya dikabarkan termasuk dalam kelompok konsorsium yang akan membeli Newcastle.

Jika berjalan lancar, kesepakatan akan selesai dalam sebulan. Saat ini, prosesnya masih menunggu pengesahan Premier League.

Pembelian ini membuat Newcastle disebut-sebut bisa menjadi kekuatan baru di Liga Inggris dalam beberapa tahun ke depan. Dana besar dari Arab Saudi akan menjadi modal kuat untuk membangun tim yang bisa bersaing di papan atas Liga Inggris.

Ashley diketahui sudah 13 tahun memimpin Newcastle. Selama memimpin, ia bukanlah sosok populer di kalangan suporter Newcastle.

Apalagi prestasi The Magpies juga jauh dari bagus. Mereka bahkan dua kali terdegradasi, yakni tahun 2009 dan 2016.




(adp/krs)

Hide Ads