Cegah Corona, Pesepakbola Disarankan Pakai Masker Saat Bertanding

Cegah Corona, Pesepakbola Disarankan Pakai Masker Saat Bertanding

Adhi Prasetya - Sepakbola
Rabu, 22 Apr 2020 06:15 WIB
PORTO ALEGRE, BRAZIL - MARCH 15: Players of Gremio enter the field wearing masks before the match between Gremio and Sao Luiz as part of the Rio Grande do Sul State Championship 2020, to be played behind closed doors at Arena do Gremio Stadium, on March 15, 2020 in Porto Alegre, Brazil. The Government of the State of Rio Grande do Sul issued a list of new guidelines to help prevent the spread of the Coronavirus which included games played with closed doors and no public. According to the Ministry of Health, as of Saturday, March 14, Brazil had 121 confirmed cases of coronavirus. (Photo by Lucas Uebel/Getty Images)
Pemain-pemain Gremio sempat masuk ke lapangan sambil memakai masker, meski dilepas saat bertanding. Foto: Lucas Uebel/Getty Images
Edinburgh -

Sebuah usul unik diberikan kepada para pesepakbola di tengah pandemi virus corona. Mereka disarankan untuk memakai masker dalam pertandingan.

Sudah lebih dari sebulan sejak hampir seluruh kompetisi sepakbola di dunia ditunda untuk menekan penyebaran COVID-19. Belum ada lagi liga yang kembali bergulir, meski sejumlah klub sudah mulai berlatih lagi, seperti yang terjadi di Jerman.

Menjalankan kompetisi tanpa penonton di stadion pun kemungkinan besar akan dijalankan di banyak negara demi menuntaskan musim yang sempat terhenti. Namun hal itu dirasa belum cukup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demi mencegah penularan virus Corona, para pemain juga disarankan untuk memakai masker saat bertanding. Hal ini dikarenakan mereka akan banyak terlibat kontak fisik di lapangan, seperti saat berebut bola, berduel udara, hingga berkumpul dalam situasi sepak pojok.

"Masker bukan bertujuan melindungi diri sendiri, melainkan orang lain,"" kata Epidemiologis Universitas Edinburgh, Dr Rowland Kao, dikutip dari The Guardian.

ADVERTISEMENT

"Belum jelas seberapa efektif penggunaan masker (untuk mencegah virus Corona), tapi rasanya masuk akal jika kita semua melakukan tindakan pencegahan sebanyak mungkin. Jika masih ada 300-500 orang yang hadir dalam sebuah pertandingan, maka masih ada peluang terjadinya infeksi ke sejumlah orang," sambungnya.

Ia juga meminta agar para pemain dites virus Corona secara rutin. Dengan demikian, kesehatan pemain terkontrol dengan baik.

"Orang-orang yang terlibat harus dites sebelum memulai kegiatan dimulai dan harus dilakukan secara berkala. Masalahnya, apakah tes sebanyak itu tersedia saat ini?" kata Kao.

"Jika berbicara jumlah tim dan jumlah tes, saya tak yakin apakah saat ini hal tersebut terlihat etis, sebab saat ini banyak pihak yang lebih diprioritaskan. Jika tes berkala tak bisa dilakukan, rasanya sulit kompetisi bisa dimulai lagi," jelasnya.




(adp/pur)

Hide Ads