.webp)
Gareth Bale memang sudah lama meninggalkan Tottenham Hotspur. Tapi, klub London Utara itu selalu ada di hati Bale.
Bale bergabung Tottenham pada 2007 setelah dibeli dari Southampton. Awalnya Bale berposisi sebagai bek kiri sebelum dimajukan jadi winger oleh Harry Redknapp.
Perubahan posisi itu membuat karier Bale makin moncer karena dia lebih produktif dan menggigit di sana. Sedari musim 2010, Bale mulai mencetak dua digit gol semusim, sedari 11 gol, lalu 12 gol, sebelum 26 gol dari 44 laga di musim terakhirnya.
Pada 2013, Bale dibeli Real Madrid dengan banderol 91 juta euro dan jadi pemain termahal dunia saat. Tujuh tahun berselang, Bale sudah merebut satu gelar LaLiga dan empat trofi Liga Champions.
Bergelimang gelar di Madrid tak membuat Bale lupa kacang akan kulitnya. Bagi Bale, Tottenham selalu di hatinya karena itu adalah klub yang mengatrol namanya, dari bukan siapa-siapa menjadi bintang.
Maka Bale begitu sedih melihat kekalahan Tottenham dari Liverpool di final Liga Champions musim lalu. Padahal The Reds dikalahkan Bale semusim sebelumnya di final ketika dia mencetak dua gol.
"Semua orang begitu senang menonton final Liga Champions, dan tentu saja tertarik menontonnya karena saya mendukung Tottenham. Saya berharap mereka tampil sebagus di fase sebelumnya," ujar Bale seperti dikutip Sportskeeda.
"Mereka tampil hebat di laga-laga sebelumnya, tentu saja saat menghadapi Ajax di semifinal," sambungnya.
"Bagi kami fans Tottenham, tentu menyedihkan melihat kekalahan di final, tapi Anda harus melihat secara keseluruhan. Mereka hebat bisa sampai ke sana dan mampu mengharumkan nama sendiri."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(mrp/bay)
