Premier League Diminta Gagalkan Upaya Pangeran Arab Beli Newcastle

Premier League Diminta Gagalkan Upaya Pangeran Arab Beli Newcastle

Bayu Baskoro - Sepakbola
Kamis, 23 Apr 2020 09:15 WIB
Pangeran Mohammed bin Salman (Getty Images/independent.co.uk)
Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman, mau membeli klub Newcastle United. (Foto: Getty Images/independent.co.uk)
Newcastle -

Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman, selangkah lagi akan memiliki Newcastle United. Premier League diminta membatalkan pembelian tersebut. Mengapa?

Newcastle bakal segera ditebus Pangeran Salman dengan harga 300 juta paun (Rp 5,7 triliun) melalui Dana Investasi Publik (PIF) yang dimilikinya. Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi itu kabarnya akan menguasai 80 persen saham The Magpies.

Kabar pembelian Newcastle oleh Pangeran Salman mendapat reaksi beragam dari berbagai pihak. Tak sedikit yang menyoroti hal itu dengan negatif, mengingat banyaknya dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan Arab Saudi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Organisasi pembela HAM, Amnesty International, bahkan sudah mengirimkan surat kepada Kepala Eksekutif Premier League, Richard Masters, melalui Direktur Amnesty Internasional Inggris, Kate Allen. Pada kesempatan tersebut, Allen memperingatkan jika citra Liga Inggris bisa terdampak akibat dugaan pelanggaran HAM di Arab Saudi.

Tak lama setelah Amnesty International menyatakan keprihatinannya, kritikan kembali menyasar ke Pangeran Salman. Tunangan mendiang Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz, yang kini memperingatkan Premier League terkait pembelian Newcastle tersebut.

ADVERTISEMENT

Khashoggi merupakan jurnalis Arab Saudi yang dibunuh di Turki pada tahun 2018. Pangeran Salman diduga terlibat dalam pembunuhan wartawan yang kerap melakukan kritik atas pemerintah kerajaan tersebut.

Jamal Khashoggi, wartawan Arab Saudi yang dibunuh pada 2018 lalu.Jamal Khashoggi, wartawan Arab Saudi yang dibunuh pada 2018 lalu. (Foto: Chris McGrath/Getty Images)

Menurut Cengiz, Pangeran Salman menggunakan olahraga internasional untuk memperbaiki reputasinya yang hancur selepas kasus pembunuhan Khashoggi. Ia pun meminta Premier League dan pemerintah Inggris membatalkan pembelian Newcastle oleh Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi tersebut.

"Otoritas Inggris dan Premier League seharusnya tak mengizinkan seseorang seperti Bin Salman, yang belum menghadapi pertanggungjawaban atas pembunuhan tunangan saya, untuk terlibat dalam olahraga di Inggris. Itu akan sangat menodai reputasi Premier League dan Inggris," kata Cengiz, dikutip dari The Sun.

"PBB dan CIA menyimpulkan jika Bin Salman yang memerintahkan pembunuhan terhadap Jamal. Saya sangat mendesak pemerintah Inggris dan Premier League untuk campur tangan dan menghentikan pembelian Newcastle United," Cengiz mengungkapkan.




(bay/mrp)

Hide Ads