Tudingan Streaming Ilegal Arab, Terkait Pembelian Newcastle

Tudingan Streaming Ilegal Arab, Terkait Pembelian Newcastle

Kris Fathoni W - Sepakbola
Kamis, 23 Apr 2020 12:03 WIB
NEWCASTLE UPON TYNE, ENGLAND - JANUARY 01: General view inside the stadium ahead of the Premier League match between Newcastle United and Leicester City at St. James Park on January 01, 2020 in Newcastle upon Tyne, United Kingdom. (Photo by Nigel Roddis/Getty Images)
Tudingan Streaming Ilegal Arab, Terkait Pembelian Newcastle. (Foto: Getty Images/Nigel Roddis)
Jakarta -

Usaha Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman membeli klub Inggris Newcastle United menghadapi tudingan tayangan streaming ilegal. Tudingan itu tertuang dalam sebuah surat.

Dalam beberapa hari terakhir santer kabar bahwa Kingdom of Saudi Arabia (KSA) Public Investment Fund (PIF), konsorsium Arab Saudi yang dipimpin sang Putra Mahkota, Mohammed bin Salman, segera merampungkan pembelian Newcastle.

Untuk mengambil alih kepemilikan klub berjuluk The Magpies itu dari tangan Mike Ashley, PIF kabarnya sudah menyiapkan dana tidak kurang dari 300 juta paun, atau sekitar Rp 5,7 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, salah satu hal yang kini menjadi ganjalan adalah tudingan bahwa Arab Saudi terlibat dalam streaming ilegal pertandingan-pertandingan sepakbola.

beIN Media Group, pemegang hak siar Premier League untuk kawasan Timur Tengah dan Afika Utara, sudah mengirim surat ke Premier League dan para pemilik klub Premier League untuk mendorong mereka agar tidak menyetujui penjualan Newcastle United ke PIF.

ADVERTISEMENT

Menurut Forbes, surat yang ditujukan ke CEO Premier League itu di antaranya berisikan tulisan, "Pembeli Newcastle merupakan entitas yang juga sudah mencuri hak komersial Premier League (dan Newcastle) selama 3 tahun, dan masih terus melakukannya."

Surat itu juga menyatakan, "Menurut kami, penting buat Premier League untuk melakukan investigasi menyeluruh terhadap pembeli potensial klub itu, termasuk seluruh direktur, pejabat, dan perwakilan lainnya dari KSA PIF atau pihak Arab Saudi lain yang terlibat di dalamnya atau mendanai akuisisi itu."

Disebutkan pula dalam surat dari grup Qatar tersebut, masalahnya ada pada penjualan set top box beoutQ di penjuru Arab Saudi, beberapa di antaranya dipasarkan dengan menggunakan logo Premier League, Serie A, dan LaLiga.

"Oleh para pengguna di Reddit, layanan beoutQ digambarkan sebagai 'Netflix-nya bajakan', menyediakan akses ke lebih dari 10 ribu seri televisi dan film internasional buat para penggunanya," demikian Forbes.




(krs/cas)

Hide Ads