Masa Bodoh dengan Kritik, Norwich Tetap Rumahkan Staf

Masa Bodoh dengan Kritik, Norwich Tetap Rumahkan Staf

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Minggu, 26 Apr 2020 06:00 WIB
NORWICH, ENGLAND - DECEMBER 21: General view inside the stadium during the Premier League match between Norwich City and Wolverhampton Wanderers at Carrow Road on December 21, 2019 in Norwich, United Kingdom. (Photo by Stephen Pond/Getty Images)
Norwich City merumahkan staf demi keberlangsungan klub (Stephen Pond/Getty Images)
Norwich -

Norwich City tak peduli dengan kritik usai merumahkan stafnya di tengah pandemi virus corona. Sebab itu adalah cara terbaik The Canaries bertahan.

Pandemi virus corona membuat Premier League dan liga-liga top Eropa lainnya ditangguhkan sampai batas waktu tidak ditentukan. Dua liga bahkan sudah menyatakan berhenti yakni Belgia dan Belanda.

Tanpa kompetisi berarti klub tidak punya pemasukan. Alhasil sejumlah cara harus dilakukan klub demi menyeimbangkan keuangannya, salah satunya dengan merumahkan pegawainya.

Di Inggris, klub-klub bisa meminta bantuan pemerintah yang menalangi gaji sekitar 80 persen dan sisa 20 persen dari kas sendiri. Norwich bersama Liverpool, Tottenham Hotspur, Newcastle United, dan Bournemouth sempat mengambil opsi tersebut.

Tapi Liverpool. Tottenham, dan Bournemouth mencabut keputusan merumahkan karyawannya karena badai kritik yang ada. Meski demikian, Norwich tetap dengan keputusannya itu.



Manajemen Norwich tidak bisa berbuat apapun dengan kondisi seperti ini dan merumahkan sebagian besar karyawan adalah cara terbaik demi menjaga keberlangsungan klub ke depan. Mereka berpotensi kehilangan 35 juta paun atau sekitar Rp 673 miliar, jumlah besar untuk klub seperti Norwich yang kini menempati dasar klasemen.

Meski demikian, Norwich juga tetap berempati atas pandemi ini dengan menyumbang 200 ribu paun kepada badan amal.

"Kami hanya merumahkan staf yang memang tidak bisa bekerja di tengah pandemi saat ini, jadi masih ada sekitar 50 persen staf yang bekerja di berbagai sektor berbeda di klub ini. Kami mengambil keputusan ini untuk melindungi staf, tidak cuma sekarang, tapi untuk ke depannya," ujar Direktur Bisnis Klub Zoe Ward seperti dikutip Sportskeeda.

"Kami tidak akan mengubah keputusan klub hanya karena cara pandang masyarakat. Kami yakin dengan keputusan ini dan percaya sudah melakukan yang terbaik untuk bisnis klub. Itulah yang orang lupakan - ini adalah bisnis," timpal Direktur Olahraga Norwich Stuart Webber."

"Tidak ada satupun yang mengkritik Mercedes ketika melakukan ini, tapi orang-orang menyerang klub sepakbola karena mereka tahu pemain serta staf mendapat uang banyak. Sebenarnya lebih banyak bisnis yang menghasilkan banyak uang, tapi tidak disorot seperti sepakbola."




(mrp/nds)

Hide Ads