Paul Pogba kerap dikritik terbaru dari legenda Liverpool, Graeme Souness. Rio Ferdinand pun membela dengan bijak.
Kisah bermula ketika Paul Pogba membalas kritik Souness. Pogba tampaknya jengah setelah Souness secara konsisten mengkritik dirinya sejak digaet dari Juventus pada musim panas 2016. Pogba mengaku tidak tahu siapa sebenarnya Souness itu.
Cibiran Pogba berbuntut panjang. Dalam acara bincang-bincang sepakbola 'The Football Show' yang disiarkan Sky Sports, Dave Jones selaku pembawa acara melontarkan celetukan agar Souness pamer medali saja agar Pogba tahu siapa dirinya.
Celetukan itu disambar Souness. Seraya tertawa, ia menilai bahwa hal itu bisa menjadi ide yang bagus.
"Ya bisa begitu. Anda tahu pepatah tertua dalam sepakbola yang muncul di benak Anda: 'Taruh medali-medali Anda di meja. Saya punya sebuah meja yang besar," ujarnya.
![]() |
Mantan pemain Manchester United, Rio Ferdinand angkat bicara soal Paul Pogba yang selalu dikritik. Dilansir Metro, tidak adil untuk mengkritik Paul Pogba musim ini.
"Musim ini, Pogba menderita cedera dan bermain hanya sedikit di Liga Inggris. Tidak adil menyebut buruknya permainan Manchester United adalah karena dirinya," terang Ferdinand.
Sepanjang musim 2019/2020 ini (sebelum ditangguhkan karena pandemi virus Corona), Paul Pogba baru tujuh kali tampil di Liga Inggris. Pogba diketahui menderita cedera parah di pergelangan kaki kanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Paul Pogba, Ka'bah, dan Islam |
"Saya tahu Graeme Souness, dia adalah pemain yang hebat dan banyak medali. Paul Pogba juga sama, dia punya empat Scudetto di Italia dan medali Piala Dunia. Pemain ini juara Piala Dunia lho," papar Ferdinand.
![]() |
Rio Ferdinand masih percaya, kalau Manchester United masih membutuhkan Paul Pogba. Gelandang Prancis itu hanya kurang beruntung karena cedera dan belum pernah dimaksimalkan potensi terbaiknya oleh para manajer.
"Saya tahu dan kenal Paul Pogba semasa dia masih remaja. Dia pemain hebat dan punya potensi, yang sayangnya malah banyak berita buruk tentangnya karena seolah-olah dialah yang bertanggung jawab atas baik atau buruknya tim," tutup Ferdinand.
(aff/nds)