Isu Pelanggaran HAM Warnai Akuisisi Newcastle, Apa Tanggapan Suporter?

Isu Pelanggaran HAM Warnai Akuisisi Newcastle, Apa Tanggapan Suporter?

Adhi Prasetya - Sepakbola
Rabu, 06 Mei 2020 09:00 WIB
NEWCASTLE UPON TYNE, ENGLAND - FEBRUARY 01: A Newcastle United fan looks on prior to during the Premier League match between Newcastle United and Norwich City at St. James Park on February 01, 2020 in Newcastle upon Tyne, United Kingdom. (Photo by Mark Runnacles/Getty Images)
Mayoritas suporter Newcastle mendukung akuisisi klub oleh konglomerat Arab Saudi. Foto: Getty Images/Mark Runnacles
Newcastle upon Tyne -

Proses akuisisi Newcastle United diwarnai isu pelanggaran Hak Asasi Manusia oleh pemerintah Arab Saudi. Bagaimana tanggapan suporter The Magpies tentang hal ini?

Sedikit lagi, PCP Capital Partners yang ditopang dana dari Public Invesment Fund (PIF) milik Arab Saudi akan segera mengambil alih kepemilikan Newcastle dari tangan Mike Ashley seharga 300 juta Paun.

Di tengah proses ini, muncul penolakan dan seruan agar akuisisi itu dibatalkan. Alasannya, pembelian Newcastle disebut hanyalah agenda sportswashing dari Arab Saudi, terutama Pangeran Mohammed bin Salman yang dituduh terlibat pembunuhan Jamal Khashoggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para suporter The Magpies bukannya diam saja soal hal ini. Apalagi, nantinya mereka akan dikaitkan dengan Arab Saudi, seperti halnya Manchester City yang dikaitkan dengan Uni Emirat Arab.

Meski begitu, pada dasarnya mereka mendukung akuisisi ini. Dikutip dari BBC, survei yang dipublikasikan Newcastle United Supporters Trust (NUST) yang memiliki lebih dari 10 ribu anggota, 96,7 persen di antaranya setuju kepemilikan Newcastle berpindah tangan.

ADVERTISEMENT

Mereka tampak sudah muak dengan kepemimpinan Ashley. Namun bukan berarti mereka akan diam saja jika isu terkait pelanggaran HAM yang dilakukan Arab Saudi muncul di permukaan.

"Kami hadir sebagai teman yang akan bersikap kritis kepada klub, dan meminta pertanggungjawaban mereka," kata ketua NUST, Alex Hurst.

"Keinginan saya adalah jangan sampai fans menggunakan Newcastle sebagai alasan untuk membenarkan apa yang terjadi di Arab Saudi. Akui saja bahwa ada masalah yang harus ditangani dan mendorong adanya debat yang berfaedah," ujar suporter lainnya, Greg Morrison.

"Kami tak punya hak mengatakan bagaimana seharusnya sebuah negara dijalankan, tapi semoga kami punya suara mengenai bagaimana klub ini dijalankan. Siapapun yang memiliki Newcastle, kami ingin punya pengaruh di sana," ujar Direktur NUST, Peter Maughan.

"Kami punya peran untuk menjaga reputasi kami, nilai yang kami yakini, serta komitmen untuk keadilan sosial. Kami tak punya pilihan soal akuisisi ini, tapi kami punya pilihan bagaimana kami bereaksi. Pemilik baru boleh saja memiliki klub, namun mereka tak bisa membeli pandangan kami," kata anggota NUST yang juga bekerja di Amnesty International, Steve Cockburn.




(adp/nds)

Hide Ads