Rencana PT LIB memotong dana subsidi Shopee Liga 1 dan Liga 2 2020 jadi berita buruk buat klub. Sudah sering telat cair, kini mau dipotong pula.
COO Bhayangkara, Sumardji, menyebut bahwa dana subsidi menjadi satu-satunya harapan klub di tengah pandemi virus corona. Dana sponsor diklaimnya sudah berhenti karena situasi saat ini.
"Jangan dipotong dong, kami saat ini sudah habis-habisan untuk tim. Sebenarnya semua klub pasti dari subsidi yang diberikan dari PT LIB tersebut untuk membantu kebutuhan dari tim itu sendiri," kata Sumardji kepada wartawan.
Beruntungnya, niatan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) itu mendapat penolakan dari PSSI. PT LIB mengirim surat tentang usul menghentikan kompetisi dan memotong dana subsidi pada Senin (4/5/2020).
PSSI meminta PT LIB tetap memberikan subsidi kepada klub sesuai dengan kesepakatan awal sebelum bergulirnya liga. Yakni Rp 5,2 miliar untuk setiap klub Liga 1 dan Rp 2,5 miliar untuk setiap klub Liga 2.
Dana subsidi diberikan secara bertahap oleh PT LIB kepada klub dalam 10 termin atau sesuai kalender kompetisi. Yakni Rp 520 juta setiap termin untuk klub Liga 1 dan Rp 250 juta setiap termin untuk klub Liga 2.
PT LIB berencana memotong dana subsidi itu menjadi Rp 350 juta untuk klub Liga 1 setiap terminnya (total 3,5 miliar). Dan klub Liga 2 menjadi Rp 100 juta saja setiap periode pencairan (total Rp 1 miliar).
Kenyataannya, klub-klub Liga 1 baru menerima dana subsidi untuk termin pertama. Nasib Liga 2 malah lebih parah lagi karena baru enam klub yang mendapat dana subsidi termin pertama.
"Kami mau tetap mendapat secara penuh untuk masalah subsidi ini. Selain itu, sampai sekarang kami belum mendapatkan pembayaran termin kedua, baru sekali kami dapat subsidi itu," ucap Sumardji.
(aff/raw)