Serie A Kemungkinan Mau Lanjut Lagi, Sikap Pemain Terbelah

Serie A Kemungkinan Mau Lanjut Lagi, Sikap Pemain Terbelah

Randy Prasatya - Sepakbola
Kamis, 07 Mei 2020 22:02 WIB
VERONA, ITALY - OCTOBER 05:  Players of Hellas Veroan and UC Sampdoria line up with the logo celebrating the 90th annyversary of the Serie A  during the Serie A match between Hellas Verona and UC Sampdoria at Stadio Marcantonio Bentegodi on October 5, 2019 in Verona, Italy.  (Photo by Alessandro Sabattini/Getty Images)
Serie A besar kemungkinan kembali bergulir. (Foto: Alessandro Sabattini/Getty Images)
Jakarta -

Wakil presiden asosiasi pemain di Italia, Umberto Calcagno, ingin sepakbola lanjut kembali. Di sisi lain, beberapa pemain merasa takut.

Pandemi virus corona telah mengacaukan perhelatan sepakbola di Italia. Salah satunya adalah Serie A Italia, yang harus ditangguhkan pada pekan ke-26.

Ada suara-suara yang ingin musim 2019/2020 disudahi saja. Apa pula yang ingin dilanjutkan saat kondisi karena virus sudah kondusif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang penting adalah melanjutkan permainan, tentu dengan menjamin keamanan. Ini adalah satu-satunya cara yang dapat kita pikirkan untuk melindungi krisis yang telah muncul," kata Umberto kepada Milano Finanza, yang dikutip Football Italia.

Di sisi lain, beberapa pemain sudah menyuarakan kecemasannya jika Serie A bergulir lagi. Menjalankan kompetisi lagi bahkan dianggap bak perjudian.

ADVERTISEMENT

"Saya katakan tidak. Jika mereka bertanya kepada saya, saya akan mengatakan tidak. Kami tidak merasa aman. Mereka meminta kami untuk melanjutkan pelatihan dan segera kembali bermain menjalankan 12 pertandingan dalam satu setengah bulan. Itu tidak adil untuk keselamatan pemain," kata Bek Brescia, Daniele Gastaldello.

Kiper Genoa, Mattia Perin, mengakui para pemain terpecah pendapatnya terkait kelangsungan Serie A: beberapa ingin lanjut, yang lain takut.

"Secara mental tidak ada yang benar-benar siap, meski sudah berlatih di rumah. Beberapa ingin memulai lagi, yang lain takut. Saya sangat merindukan sepakbola. Saya ingin melanjutkan, tetapi kesehatan harus didahulukan," kata Perin.

"Protokol dibuat untuk melindungi kita semua. Kita tahu bahwa akan ada kasus kecil jika kita mulai lagi, yang penting adalah mengetahui bagaimana mengelola situasi seperti di Jerman," tegasnya.




(ran/krs)

Hide Ads