.webp)
Paul Pogba tak bisa begitu saja meninggalkan Manchester United musim depan. Pandemi virus corona membuat klub peminat kesulitan mengeluarkan uang banyak.
Masa depan Pogba sudah dispekulasikan sejak lama menyusul keinginannya untuk hengkang dari MU. Ditambah badai cedera yang menghantamnya musim ini, Pogba seperti sudah kehilangan gairah berseragam Setan Merah.
Apalagi kedatangan Bruno Fernandes seperti membuat lini tengah MU hidup kembali, sesuatu yang awalnya diharapkan dari Pogba. Menjual Pogba dianggap jadi jalan terbaik untuk kedua pihak.
Real Madrid sampai saat ini masih jadi peminat Pogba paling serius dan pelatih Zinedine Zidane sudah mengisyaratkannya. Meski demikian, kondisi saat ini membuat transfer Pogba bakal sulit terealisasi dalam waktu dekat.
Sebab klub-klub besar akan mengetatkan keuangan, termasuk Madrid, sehingga mengerem belanja di bursa transfer. Untuk memboyong Pogba, Madrid membutuhkan sekitar 80-100 juta paun.
"Selalu saja masa depan Pogba itu diarahkan keluar dari Manchester - terlalu banyak spekulasi dan agennya pun selalu berkomentar," ujar mantan kapten Man United, Gary Neville, kepada Sky Sports.
"Kini dengan apa yang terjadi saat ini, virus corona dan ekonomi sepakbola kembali dari nol, klub mana yang mampu membeli Paul Pogba dengan harga 80 juta paun, 100 juta paun begitu saja?," sambungnya.
"Klub mana yang mampu menggaji besar seperti Manchester United? Saya bukannya mau menjelek-jelekkan harganya, tapi saya bicara soal kondisi ekonomi di seluruh dunia."
"Paul Pogba setidaknya harus dan mungkin ingin bertahan dulu di Manchester United setidaknya untuk 12-18 bulan ke depan."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pogba, Dybala Ngajak Setim Lagi, nih |
 |
(mrp/cas)
