Egy Maulana Vikri sempat mengalami pengalaman kurang menyenangkan di Polandia. Dia hampir ditangkap polisi saat pandemi virus corona. Kenapa?
Egy dan rekan-rekannya di Lechia Gdansk sudah menjalani latihan seperti biasa di Polandia, meskipun pandemi virus corona belum sepenuhnya reda secara global.
Masyarakat di negara itu juga telah menjalani aktivitas normal. Tapi tetap mengikuti protokol yang dianjurkan pemerintah dengan mengenakan masker ketika berkegiatan.
Namun, jauh sebelum pemerintah Polandia melonggarkan aturan, Polandia sempat menerapkan kebijakan lockdown pada pertengahan Maret lalu. Kebijakan itu untuk memutus rantai penularan penyakit menular COVID-19. Pada situasi itu lah pengalaman pemain asal Medan itu bermula.
"Jadi walaupun ada lockdown, (pelatih) memberi program ke masing-masing pemain dan harus dijalankan," kata Egy dalam bincang-bincang dengan Menpora Zainudin Amali di live Instagram @Kemenpora, Minggu (10/5/2020) sore.
"Nah, saya ada latihan lari. Pada saat saya lari karena situasi lockdwon jadi benar-benar sepi dan tak ada orang. Disitu lah saya bertemu polisi dan hampir ditangkap mereka," sambung Egy seperti dikutip detikSport.
"'Ini lockdown kamu ngapain lari?' tanya polisi itu. Lalu saya bilang, 'oke ini terakhir kali saya lari di sini'. Ini kamu terakhir kali lari di sini, jika kamu masih lari di sini saya akan tangkap kamu'," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi memang karena sedang lockdown jadi ketika ada orang keluar akan didatangi polisi dan ditangkap. Jadi menurut saya di sini sangat bagus karena di sini kalau lockdown itu benar-benar (diterapkan) sehingga penyebarannya sangat lambat di sini."
Egy juga bersyukur karena akhirnya masa-masa pengendalian penyebaran dengan karantina akhirnya sukses. Dia dan masyarakat lain di Polandia sudah bisa menjalani aktivitas seperti biasa.
"Sekarang semua orang sudah normal dan menjalani aktivitas masing-masing. Hanya saja masih harus menggunakan masker," tutupnya.
Baca juga: Ragunan, oh Ragunan... |
(mcy/mrp)