New Normal di Sepakbola: 'Marah-marah' ke Wasit Harus Jarak Jauh

New Normal di Sepakbola: 'Marah-marah' ke Wasit Harus Jarak Jauh

Randy Prasatya - Sepakbola
Kamis, 28 Mei 2020 06:30 WIB
HAMBURG, GERMANY - MAY 24: Referee Felix Zwayer shows Joel Pohjanpalo of Hamburger a yellow card after a foul against Fabian Klos of Bielefeld during the Second Bundesliga match between Hamburger SV and DSC Arminia Bielefeld at Volksparkstadion on May 24, 2020 in Hamburg, Germany. (Photo by Christian Charisius/Pool via Getty Images)
Wasit bisa kasih pemain kartu meray yang saat protes tak jaga jarak. (Foto: Christian Charisius/Pool via Get/Pool)
Jakarta -

Sepakbola harus mulai beradaptasi dengan new normal akibat pandemi virus corona. Salah satunya dengan tidak coba-coba mendekat ke wasit saat protes.

Sepakbola di Eropa sudah masuk ke dunia yang tak biasanya. Aktivitas pertandingan saat ini belum boleh dihadiri suporter, setiap perayaan gol nyaris tanpa ada saling berpelukan, hingga tak ada sesi foto-foto.

Lebih dari itu semua, pemain tidak diperbolehkan melakukan protes ke wasit. Jika itu harus dilakukan, pemain tidak boleh berkerumun dan kapten tim yang maju untuk menyampaikan prosesnya. Tentu saja dengan harus jaga jarak yang dikabarkan sekitar dua meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari AS, wasit saat ini dalam posisi berhak memberi kartu kuning ke pemain yang melancarkan protes secara berkerumun dan tak menjaga jarak. Hal itu muncul dari usulan mantan wasit Serie A Nicola Rizzoli.

Rizzoli mengusulkan hal tersebut dengan tujuan melindungi perangkat pertandingan dari ancaman COVID-19. New normal itu diberlakukan tidak hanya di Serie A, melainkan juga di LaLiga, Premier League, dan Bundesliga.

ADVERTISEMENT

New normal ini secara langsung membuat kerja kapten tim menjadi lebih berat. Dulu, kapten bertugas mengondisikan rekan tim di atas lapangan dan saat melancarkan protes bisa "keroyokan", kini kapten juga harus menjaga rekannya untuk tidak reaktif mendekat ke wasit.




(ran/nds)

Hide Ads