Sejumlah klub Italia sempat menolak rencana dilanjutkannya Serie A musim ini. Hal itu disebut-sebut agar mereka tak perlu membayar gaji karyawan mereka.
Pernyataan kontroversial ini keluar langsung dari Presiden Federasi Sepakbola Italia (FIGC), Gabriele Gravina. Menurutnya, hal ini justru membuat pihaknya semakin bersikukuh untuk menuntaskannya.
"Kami adalah FIGC, jadi secara alamiah DNA kami mendorong kami untuk terus melanjutkan sepakbola," kata Gravina saat berbicara pada Diritto dello Sport, dikutip Football Italia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun secara menyedihkan saya melihat ada pihak yang mengerahkan segala cara agar musim ini dihentikan, mungkin agar mereka dibolehkan tak membayar gaji para karyawan mereka."
"Ini adalah langkah sesat dari sebuah klub yang ingin tetap ada di luar lapangan untuk mencegah kerugian finansial lebih besar. Semua ini justru semakin membuat saya yakin untuk melanjutkan kompetisi."
"Saya paham banyak orang Italia yang merasa kami seharusnya berhenti saja, dan saya pun mengerti kesedihan yang muncul jika melihat laga yang dimainkan tanpa penonton. Tapi jika ekonomi Italia ingin dimulai lagi, maka kita tak boleh mengabaikan salah satu industri terpenting di negara ini," jelas Gravina.
Bulan lalu, memang sempat muncul isu sejumlah klub menolak rencana dilanjutkannya Liga Italia 2019/20 akibat wabah COVID-19, di antaranya Torino, Bologna, Sampdoria, Parma, SPAL, Brescia, dan Udinese. Belakangan, semua klub dikabarkan setuju musim ini dituntaskan.
Serie A direncanakan kembali bergulir mulai 20 Juni, sebagaimana diumumkan Menteri Olaharaga Vincenzo Spadafora.
(adp/rin)