FA Janji Tak Hukum Pemain yang Tunjukkan Solidaritas untuk Floyd

FA Janji Tak Hukum Pemain yang Tunjukkan Solidaritas untuk Floyd

Putra Rusdi K - Sepakbola
Rabu, 03 Jun 2020 05:45 WIB
HUDDERSFIELD, ENGLAND - DECEMBER 01:  The Premier League logo is seen along side the This is Everyones Game campaign branding prior to the Premier League match between Huddersfield Town and Brighton & Hove Albion at John Smiths Stadium on December 1, 2018 in Huddersfield, United Kingdom.  (Photo by Gareth Copley/Getty Images)
FA janji tak akan hukum pemain yang tunjukkan aksi solidaritas untuk George Floyd (Foto: Gareth Copley/Getty Images)
London -

FA tak akan serta-merta menghukum pemain yang menunjukkan aksi solidaritas kepada George Floyd. Mereka menegaskan menolak segala bentuk diskriminasi.

Dunia sepakbola juga turut menyuarakan anti-rasialisme terkait kematian Floyd. Pria kulit hitam asal Amerika Serikat ini meninggal usai lehernya ditekan polisi kulit putih bernama Derek Chauvin.

Aksi untuk Floyd ditunjukkan oleh beberapa pemain Bundesliga yang berlaga akhir pekan ini seperti Jadon Sancho, Weston Mckennie dan Marcus Thuram. Namun, tindakan ketiganya ini justru membuat Asosiasi Sepakbola Jerman (DFB) untuk melakukan penyelidikan. Mereka dituduh melanggar aturan menunjukkan slogan politik saat berlaga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sikap DFB tersebut dikecam oleh banyak pihak karena dianggap tak mendukung gerakan anti-rasialisme. FIFA kemudian mengeluarkan himbauan agar operator liga lebih cermat untuk menghukum pemain yang menunjukkan aksi solidaritas untuk kematian Floyd.

Merespon hal tersebut, FA berjanji tak akan serta-merta menghukum pemain yang menyuarakan aksi solidaritas di lapangan. Walaupun, aksi tersebut sebenarnya melanggar aturan dalam pertandingan.

ADVERTISEMENT

"FA sangat mengutuk diskriminasi dalam bentuk apapun dan telah berusaha untuk memastikan bahwa sepakbola di Inggris menjunjung keberagaman dalam beberapa tahun terakhir," ungkap Otoritas Tertinggi Sepakbola Inggris dikutip dari Sportskeeda.

"Perilaku atau gestur apapun di lapangan yang mungkin merupakan pelanggaran aturan pertandingan harus dinilai lebih cermat. Penyelidikan akan dilakukan dalam setiap kasus dengan pendekatan yang mengedepankan nalar dan konteks secara keseluruhan dari aksi mereka."

"Kekuatan sepakbola bisa menghancurkan sekat yang ada. Kami tetap berkomitmen untuk menghapus semua bentuk diskriminasi dari segala pertandingan yang kami cintai ini," jelasnya.

Beberapa pelaku sepakbola Inggris kini telah menyuarakan slogan Black Lives Matter terkait kematian Floyd. Di antaranya adalah penggawa Chelsea dan Liverpool yang sudah menunjukkan sikap berlutut saat latihan.

Liga Inggris sendiri bakal digulirkan kembali mulai 17 Juni mendatang usai ditangguhkan sejak awal Maret lalu akibat pandemi virus Corona.




(pur/raw)

Hide Ads