Stefano Pioli Sudah Biasa Dispekulasikan

Stefano Pioli Sudah Biasa Dispekulasikan

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Jumat, 12 Jun 2020 02:00 WIB
PARMA, ITALY - DECEMBER 01:  Stefano Pioli head coach of AC Milan  looks on during the Serie A match between Parma Calcio and AC Milan at Stadio Ennio Tardini on December 1, 2019 in Parma, Italy.  (Photo by Alessandro Sabattini/Getty Images)
Stefano Pioli kabarnya bakal dilepas AC Milan. (Foto: Alessandro Sabattini/Getty Images)
Jakarta -

Masa depan Stefano Pioli di AC Milan dispekulasikan seiring munculnya rumor Ralf Rangnick. Pioli santai saja karena sudah terbiasa.

Pioli baru menangani Milan mulai Oktober tahun lalu, menggantikan Marco Giampaolo. Tapi catatannya juga tak terlalu mengesankan.

Dari 22 pertandingan bersama Milan, Pioli baru meraih sembilan kemenangan, tujuh kali berimbang, dan enam kali kalah. Di Serie A, Diavolo Rosso masih tertahan di posisi tujuh klasemen dengan 36 poin, tertinggal 12 poin dari Atalanta di batas zona Liga Champions dan tiga poin dari Napoli di zona Liga Europa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian Milan masih punya kesempatan lain untuk lolos ke kompetisi Eropa via Coppa Italia. Zlatan Ibrahimovic dkk sudah mencapai semifinal dan akan melawat ke Juventus pada leg kedua, usai berimbang 1-1 di San Siro.

Di tengah target-target untuk membawa Milan ke kancah Eropa, Pioli dihantui rumor pergantian pelatih. Kabarnya Milan mengincar Ralf Rangnick yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang Olahraga dan Pengembangan RB Leipzig.

ADVERTISEMENT

Tapi Pioli sudah tak asing dengan situasi semacam ini.

"Sebelumnya, saya hampir tidak tahu bagaimana masa depan saya dengan 14 pertandingan tersisa. Saya sih jelas soal target saya: memberikan yang terbaik dan memaksimalkan musim ini," ujarnya dikutip Football Italia.

"Itu perlu. Ketika kita berbicara satu sama lain, kita menghadapi isu-isu berbeda. Itu penting, bahkan dengan perbedaan-perbedaan dalam berpendapat."

"Targetnya adalah mengembalikan Milan ke kompetisi Eropa, entah lewat liga atau Coppa Italia. Coppa Italia tiba lebih dulu, jadi ke sanalah fokus kami."

"Saya selalu bilang ke para pemain bahwa lambang di dada itu adalah yang terpenting, bukan nama di punggung kami," imbuhnya.




(raw/yna)

Hide Ads