Panas! Ketua Asosiasi Pelatih Indonesia Serang Shin Tae-yong

Panas! Ketua Asosiasi Pelatih Indonesia Serang Shin Tae-yong

Muhammad Robbani - Sepakbola
Rabu, 24 Jun 2020 19:45 WIB
yeyen tumena bhayangkara fc liga 1 2019
Ketua Asosiasi pelatih Seluruh Indonesi, Yeyen Tumena, memberi komentar ofensif ke Shin Tae-yong. (Foto: detikcom/Rifkianto Nugroho)
Jakarta -

Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI) ikut memerhatikan polemik Shin Tae-yong dan PSSI. Ketuanya, Yeyen Tumena, pun menyalahkan Shin.

Yeyen mempertanyakan perkataan Shin Tae-yong yang membuka situasi internal PSSI ke media massa. Menurutnya hal itu tidak pantas dilakukan oleh pelatih 49 tahun itu yang notabene merupakan karyawan PSSI.

"Menurut saya, Shin Tae-yong harus segera memberikan klarifikasi soal pernyataannya di media Korea Selatan. Karena, setahu saya ada poin-poin di kontrak kerjasama yang mencantumkan keharusan menjaga nama baik klien. Jika itu tidak dilakukan, berarti Shin Tae-yong melanggar bunyi kontrak dengan PSSI," kata Yeyen Tumena dalam rilisnya yang disebar ke pewarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Shin Tae-yong juga harus menjelaskan programnya terkait Timnas Indonesia U-20. Kalau kemudian di regulasi dicantumkan keharusan memainkan pemain U-20, tentu dia cukup memantau dari kompetisi. Lalu, niat TC jangka panjang bisa dipertimbangkan kembali," ujarnya menambahkan.

Yeyen memperhatikan Shin sedari awal sejak ia melatih Timnas Indonesia. Ia menyebut eks Pelatih Seongnam Ilhwa Chunma itu kerap mengungkapkan pernyataan kontroversial.

ADVERTISEMENT

Maksud Yeyen adalah ungkapan Shin beberapa kali menyebut pemain Indonesia lemah fisik. Itu sudah diucapkan berkali-kali, bahkan sejak diperkenalkan secara resmi pada Desember tahun lalu.

"Jujur saja, sebagai pelatih menurut saya Shin Tae-yong terlalu banyak mengucapkan kata-kata yang tidak pantas, termasuk meremehkan pemain Indonesia," tutur eks Pelatih caretaker Timnas Indonesia itu.

"Seharusnya, pelatih harus memberikan motivasi dan perkataan yang positif kepada pemain dan timnya. Bukankah dia dibayar mahal untuk memperbaiki sepak bola Indonesia?" ucapnya mempertanyakan.




(cas/krs)

Hide Ads