Crystal Palace yang Pernah Bikin Klopp Merasa Kesepian di Liverpool

Crystal Palace yang Pernah Bikin Klopp Merasa Kesepian di Liverpool

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Rabu, 24 Jun 2020 22:05 WIB
LIVERPOOL, ENGLAND - NOVEMBER 05: Jurgen Klopp, Manager of Liverpool looks on prior to the UEFA Champions League group E match between Liverpool FC and KRC Genk at Anfield on November 05, 2019 in Liverpool, United Kingdom. (Photo by Laurence Griffiths/Getty Images)
Juergen Klopp punya memori pahit melawan Crystal Palace di Anfield. (Foto: Getty Images/Laurence Griffiths)
Jakarta -

Juergen Klopp punya memori tersendiri dengan Crystal Palace. Palace pernah bikin manajer Liverpool itu merasa sendiri dan kesepian.

Liverpool akan menjamu Palace di Anfield, Kamis (25/6/2020) dini hari WIB, pada lanjutan Liga Inggris yang bisa disaksikan di Mola TV via link ini. Kemenangan akan mendekatkan 'Si Merah' dengan titel Premier League pertama mereka.

Mengalahkan Palace sementara Manchester City kalah dari Chelsea pada Jumat (26/6) dini hari WIB, malah sudah akan memastikan Mohamed Salah dkk juara. Palace bukan lawan yang mudah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim arahan Roy Hodgson itu saat ini duduk di posisi sembilan klasemen dengan 42 poin dari 30 laga. Palace melalui empat laga terakhir dengan kemenangan.

Klopp juga punya memori pahit terkait Palace. Tim ini adalah yang pertama kali memberinya kekalahan sebagai manajer Liverpool, pada November 2015.

ADVERTISEMENT

Kala itu Liverpool kalah 1-2 di Anfield. Hasil serupa juga ditelan sang juara Eropa pada April 2017 silam, yang menjadikan Palace tim terakhir menang di Anfield pada ajang Liga Inggris hingga saat ini.

Pada kekalahan pertamanya, Klopp mencak-mencak ke suporter karena meninggalkan stadion sebelum laga usai. Ia mengaku amat kesepian saat itu, sesuatu yang disebutnya tak pernah terjadi lagi hingga kini.

"Pada hari itu saya benar-benar merasa sendirian. Begitu banyak orang meninggalkan stadion (sebelum laga tuntas) dan saya saat itu berpikir bahwa penting untuk membuat pernyataan bahwa segala sesuatunya harus berubah pada malam itu," ungkap Klopp dikuti Guardian.

"Kami harus berubah dan suporter bisa berubah juga klau mereka ingin membantu. Saya tidak pernah merasakan kesepian lagi sejak saat itu, jujur saja, dan saya tidak akan merasakan kesepian ketika sesuatu yang spesial akan terjadi, kapanpun itu terjadi," imbuhnya.




(raw/krs)

Hide Ads