Shin Tae-yong dianggap meremehkan kemampuan pemain sepakbola di Indonesia. Faktanya, Shin pernah memuji kemampuan pemain Indonesia.
Asosiasi Pelatih Sepakbola Seluruh Indonesia (APSSI), Yeyen Tumena, menyerang Shin Tae-yong yang sedang diterpa isu perselisihan dengan Indra Sjafri dan PSSI. Yeyen menilai bahwa pelatih asal Korea Selatan itu suka mengeluarkan kalimat yang tak pantas.
"Jujur saja, sebagai pelatih menurut saya Shin Tae-yong terlalu banyak mengucapkan kata-kata yang tidak pantas, termasuk meremehkan pemain Indonesia," kata Yeyen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seharusnya, pelatih harus memberikan motivasi dan perkataan yang positif kepada pemain dan timnya. Bukankah dia dibayar mahal untuk memperbaiki sepakbola Indonesia?" ucapnya mempertanyakan.
![]() |
Apa yang dikatakan Yeyen tidak sepenuhnya benar. Fakta mengatakan bahwa Shin pernah memuji kemampuan dari pesepakbola di Indonesia, namun memang tetap ada kritik yang diberikan.
Shin tercatat pernah memuji peningkatan fisik pemain Timnas U-19 dalam pemusatan latihan di Thailand. Itu disampaikan usai Garuda Muda mengalahkan Kyung Hee University 2-1.
"Kemenangan ini menjadi modal positif bagi pemain, mereka bermain bagus sekali hari ini, kepercayaan diri mereka semakin bertambah, setiap hari mereka selalu menunjukkan semangatnya dalam berlatih," kata Shin pada Januari lalu, yang dikutip dari laman resmi PSSI.
"Pemain pasti mengalami perkembangan tapi memang tidak bisa cepat, tidak langsung datang yang tiba-tiba fisik pemain langsung bagus, harus melalui proses dan ini yang sedang dijalani pemain."
"Yang paling terlihat perubahannya adalah para pemain punya mental bagus untuk melawan rasa kelelahan mereka setelah menjalani latihan fisik yang panjang. Mereka juga mulai berani untuk melakukan kontak fisik dengan pemain yang senior dan level pun di atas mereka," shin membeberkan.
Mantan pelatih Timnas Korea Selatan itu juga memuji pemain Indonesia di tanah kelahirannya. Shin mengungkapkannya saat menjadi pembicara untuk materi pengembangan karakter di Yeongju High School pada 16 Juni 2020.
"Para pemain Indonesia memiliki kemampuan individu yang baik, tetapi fisik mereka lemah," kata Shin seperti dikabarkan media lokal, Yonhap.
(ran/yna)