Dan Puasa Gol Lautaro Martinez pun Berlanjut

Dan Puasa Gol Lautaro Martinez pun Berlanjut

Okdwitya Karina Sari - Sepakbola
Kamis, 02 Jul 2020 07:00 WIB
PARMA, ITALY - JUNE 28:  Lautaro Martinez of FC Internazionale reacts during the Serie A match between Parma Calcio and FC Internazionale at Stadio Ennio Tardini on June 28, 2020 in Parma, Italy.  (Photo by Emilio Andreoli/Getty Images)
Striker Inter Milan Lautaro Martinez sedang paceklik gol. Foto: Getty Images/Emilio Andreoli
Milan -

Tidak ada nama Lautaro Martinez di papan skor saat Inter Milan pesta gol ke gawang Brescia 6-0. Bomber muda Inter itu sedang mengalami paceklik gol.

Inter menjamu Brescia di Giuseppe Meazza untuk melakoni lanjutan Liga Italia, Kamis (2/7/2020) dinihari WIB. Tiga gol sudah diceploskan Nerazzurri di paruh pertama melalui Ashley Young, Alexis Sanchez (penalti), dan Danilo D'Ambrosio. Lalu tiga gol lain dicetak Inter dari Roberto Gagliardini, Christian Eriksen, dan Antonio Candreva usai turun minum.

Di pertandingan itu, Lautaro tidak bermain penuh karena digantikan Romelu Lukaku di menit ke-68. Selama di atas lapangan, striker Argentina itu hanya membuat 33 sentuhan pada bola dengan melepaskan empat percobaan yang satu di antaranya mengarah ke sasaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil ini menandai bahwa Lautaro 'mandul' di tiga penampilan terakhirnya untuk La Beneamata. Lebih buruk lagi cuma satu gol yang bisa dilesakkan penyerang berusia 22 tahun itu dalam 10 penampilan terakhirnya.

Lautaro sudah mengemas 17 gol dalam 36 penampilan untuk Inter. Meski Lautaro sedang seret gol, pelatih Inter Antonio Conte mengaku tidak cemas.

ADVERTISEMENT

"Kami tidak memikirkan hal buruk tentang dia, terutama soal komitmen dia," Conte mengatakan kepada DAZN usai pertandingan yang diwartakan Omnisport. "Dia memang pantas mendapatkan sebuah gol dan kepuasan pribadi yang menyertainya."

"Saya tenang saja, saya punya sekelompok pemain dan profesional yang hebat, yang menginginkan hal terbaik untuk Inter. Karenanya, kami bisa memiliki kekurangan-kekurangan atau mendapatkan banyak hal yang berjalan tidak sesuai harapan saat pertandingan. Tapi saya masih bisa tenang karena profesionalisme para pemain ini."

"Satu-satunya penyesalan saya di musim ini adalah kami membayar harga mahal karena kenaifan kami," sungut mantan pelatih Juventus dan Chelsea itu.




(rin/pur)

Hide Ads