Sepenggal Kisah Tentang 'Jimmy Jump'

Sepenggal Kisah Tentang 'Jimmy Jump'

- Sepakbola
Selasa, 13 Jul 2010 15:00 WIB
Johannesburg - Final Piala Dunia 2010 menyisakan satu kisah tentang penyusupan ke lapangan. Apa sebenarnya motivasi dari si streaker yang menjuluki dirinya "Jimmy Jump" itu?

Jimmy Jump adalah seorang pria berkebangsaan Spanyol. Nama aslinya adalah Jaume Marquet Cot. Ia membuat sensasi dengan menyusup ke lapangan sepuluh menit sebelum pertandingan final dimulai dan sempat mendekati trofi Piala Dunia sebelum diamankan polisi.

Ini bukan kali pertama aksi penyusupan terjadi di Piala Dunia 2010 setelah sebelumnya di semifinal antara Jerman kontra Spanyol. Namun ketika itu pelakunya bukanlah Cot.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk Cot, melompat dari tribun dan masuk ke lapangan sepakbola memang sudah menjadi "hobby"-nya. Lewat situs pribadinya, www.jimmyjump.com, ia menuliskan:

"Jimmy Jump adalah seorang "pelompat" dan dia sudah sering melakukan aksinya di acara-acara publik. Ia melewati hambatan-hambatan dan berhasil menyusup ke zona yang tepat untuk mendukung aksinya dan bersiap untuk "lompatan" besarnya."

"Tujuan dari aksi ini adalah membuat seluruh dunia tertawa dengan tindakannya yang lucu dan performanya yang luar biasa."

"Kami minta maaf bila tindakan ini tidak bisa dimengerti karena tampaknya tindakan ini merupakan cara yang radikal. Namun Jimmy bangga dengan yang dia lakukan dan hanya dia yang paham bagaimana sulitnya untuk berpetualang sendirian untuk menggapai mimpinya, tanpa sponsor atau pun pendukung. Lakukan saja, Salta Salta (Lompat, Lompat)."

Cot telah berkeliling dunia dan mencoba untuk melompat di sejumlah event-event penting di seluruh stadion.Β  Beberapa event yang pernah "dihadiri" adalah final Euro 2004 di Portugal, final Liga Champions 2005 di Turki, serta final Liga Champions 2009. Tidak ada keterangan di event mana saja dia menyusup.

Atas aksinya di final South Africa 2010, pria yang menggambarkan dirinya sebagai fans Barcelona ini dikenai denda sebesar 2.000 rands atau 2,38 juta rupiah oleh pengadilan di Afrika Selatan.

Lalu apa motivasi pria berjuluk El Saltador alias The Jumper ini? "Dia hanya berusaha untuk menaruh topinya di trofi Piala Dunia, bukan untuk mencurinya. Dia mempromosikan kebebasan, kebebasan untuk semua," ujar Alex Sola, rekan Cot, di AFP.
(nar/mrp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads